Features

Kisah 2 Gadis Kakak Beradik Diperkosa Bergiliran oleh 13 ”Garangan” di Purworejo

Ada yang Melahirkan, Ngadu ke Hotman Paris

Mulyana — Satu Indonesia
22 Oktober 2024 13:00
Kisah 2 Gadis Kakak Beradik Diperkosa Bergiliran oleh 13 ”Garangan” di Purworejo
Hotman Paris mendampingi dua kakak beradik korban perkosaan dari Purworejo

JAKARTA - Kabar memilukan hadir dari Purworejo, Jawa Tengah. Dua wanita cantik merupakan kakak beradik, berinisial DSA (15) dan KSH (17), diduga diperkosa 13 pria "hidung belang" secara bergiliran.

Atas kejadian keji itu, kakak beradik itu datang ke pengacara kondang, Hotman Paris, tak lain bertujuan untuk mengadukan kasusnya.  Hotman mengatakan peristiwa ini terjadi di tahun 2023. Para terduga pelaku diduga melakukan pemerkosaan setiap bulan di sepanjang tahun tersebut.

 "Hari ini 19 Oktober 2024 dua korban pemerkosaan dari Purworejo, Desa Banyu Urip datang ke Hotman 911 dengan para pengasuhnya. Kebetulan dua korban ini bapaknya sudah meninggal dan ibunya ada ketergantungan atau sedikit keterbelakangan, diperkosa oleh 13 orang selama setahun penuh bergantian, berulang-ulang hampir tiap bulan diperkosa bahkan ada satu pemerkosa yang memerkosa cewek ini dua-dua nya," beber Hotman Paris di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (19/10/2024).

Modus pemerkosaan itu yakni terduga pelaku mengajak korban ke rumahnya.  Kemudian, korban dicekoki dengan miras, diseret dan dipaksa melakukan persetubuhan.

"Diseret dikasih minum alkohol bahkan ada pelaku ini yang memperkosa cewek dua orang ini. Dua-duanya masih di bawah umur," beber Hotman. Dia mengatakan terduga pelaku juga mengancam akan menyebarkan video persetubuhan itu untuk mengendalikan korban.  Ayah DSA dan KSH sudah meninggal, sementara ibunya memiliki kebutuhan khusus. "Kebetulan bapaknya udah meninggal, dan kebetulan, mohon maaf, ibunyanya juga ada kebutuhan khusus ada keterbelakangan," ujarnya.

Hotman mengatakan DSA telah melahirkan anak dari salah satu pelaku. Dia mengatakan DSA juga terpaksa menyetujui pernikahan siri tersebut. "Akhirnya kemudian setelah setahun diperkosa disuruh nikah sama seseorang, melahirkan, bahkan sudah ada bayinya sekarang," kata Hotman. "Jadi pura-pura dinikahin siri sama satu pelaku gitu lho, nggak diurus," lanjutnya.

Hotman meminta aparat kepolisian menyelesaikan kasus tersebut.  Dia juga meminta Presiden terpilih, Prabowo Subianto memberikan atensi terhadap kasus tersebut. "Sudah dilapor ke Polres Purworejo, Jawa Tengah, bulan Juni 2024 tapi belum ada kemajuan. Kami mohon perhatian dari seluruh aparat hukum di negeri ini termasuk Bapak Prabowo Presiden terpilih, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Tengah, Bapak Kabid Propam Jawa Tengah, Bapak Kapolres Purworejo untuk menyelesaikan kasus ini," kata Hotman. "Tapi banyak di sini sepertinya, oknum aparat desa dan oknum dusun yang berusaha menutup-nutupi. Ini sudah benar-benar sudah skandal nasional, mohon segera Bapak Kapolri, Kapolda Jateng, dan Kabid Propam, segera memanggil Kapolres, ada apa ini," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, DSA mengaku hanya mengenal dua dari total 13 terduga pelaku. Dia mengatakan hanya ada 1 terduga pelaku yang berusia di bawah umur sementara 12 lainnya sudah dewasa. "Pertama kali saya diajak main ke rumahnya lalu saya dipaksa melakukan persetubuhan badan, saya dikasih minuman keras, lalu saya diseret, dan dipaksa untuk melakukan persetubuhan badan. Kalau tidak saya diancam disebarin video sama foto," kata DSA.

Polisi Mulai Selidiki

Kasus pemerkosaan terhadap dua gadis kakak-adik di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh 13 pria, mencuat setelah diviralkan oleh artis Uya Kuya dan pengacara Hotman Paris. Kejadian mengerikan ini terjadi pada Juli 2023, di mana salah satu korban bahkan hamil, melahirkan, dan dipaksa menikah dengan pelaku.

Salah satu korban dilaporkan telah diperkosa hingga 10 kali. Sebelum aksi keji tersebut, kedua korban dipaksa mengonsumsi minuman beralkohol. Ironisnya, ketika kasus ini dilaporkan kepada perangkat desa, mereka disarankan untuk tidak melapor ke polisi karena takut dilaporkan balik.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, menyatakan kasus ini telah ditangani oleh Polres Purworejo. "Terkait video tersebut, ada dua kasus yang sudah dinaikkan menjadi laporan polisi dan sedang ditangani oleh Polres Purworejo," ujar Dwi saat dihubungi wartawan pada Selasa (22/10/2024).

Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti terkait. Menurut Dwi, penetapan tersangka akan dilakukan apabila bukti-bukti yang ada sudah terpenuhi. (mul)


Berita Lainnya