Features

Ketika Skripsi S1 Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Buku "Nasionalisme Indonesia" 

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
24 Juni 2024 15:30
Ketika Skripsi S1 Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Buku "Nasionalisme Indonesia" 
Mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD (kiri), Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (tengah) dan Imam Masjid Istiqlal Nasiruddin Umar (kanan) di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (23/7/2024)

JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, meluncurkan tiga buku dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-65 di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Minggu (23/6/2024). Salah satu buku tersebut bertemakan nasionalisme.

Tiga buku yang diluncurkan adalah "Nasionalisme Indonesia," "Moderasi Beragama dan Tantangan Masa Depan Umat," serta "Fikih Ekonomi Kontemporer." Nasaruddin menjelaskan buku "Nasionalisme Indonesia" merupakan karya terbaiknya, yang awalnya adalah skripsi saat ia meraih gelar S1. Buku ini kemudian diperluas dan menjadi salah satu karya terbaiknya. Di dalam buku ini, Nasaruddin membahas bagaimana sebuah bangsa harus bersikap dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut keterbukaan terhadap budaya luar. Menurutnya, sebuah bangsa harus memiliki sikap dan tidak mengadopsi seluruh kebudayaan asing demi menjaga identitasnya.

Buku ini juga mencakup beberapa referensi ilmu pengetahuan dari tokoh-tokoh besar seperti Plato hingga Karl Marx. Peluncuran buku ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Dalam sambutannya, OSO mengapresiasi pencapaian Nasaruddin sebagai tokoh agama yang dihormati banyak pihak. "Sebagai tokoh agama, dia mengakomodir berdasarkan Pancasila. Saya ucapkan selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan terus berjuang," kata OSO.

Jusuf Kalla juga memberikan apresiasi kepada Nasaruddin sebagai tokoh agama yang berpengaruh. Menurutnya, buku ini menandakan bahwa Nasaruddin adalah tokoh agama yang diterima oleh semua kalangan. "Beliau ini Imam Besar di masjid yang terbesar. Pak Nasaruddin ini saya kira merupakan kiai yang dapat diterima oleh semua pihak," kata Jusuf Kalla.

Dengan terbitnya buku ini, Jusuf Kalla berharap jiwa nasionalisme para generasi muda bisa terus tumbuh demi mempertahankan identitas bangsa. (ant)


Berita Lainnya