Kesehatan

Kenali Pompa Jantung LVAD untuk Pasien Gagal Jantung Tingkat Lanjut

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Mei 2024 15:30
Kenali Pompa Jantung LVAD untuk Pasien Gagal Jantung Tingkat Lanjut
dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, FHFA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dengan subspesialis gagal jantung lanjut di RS Siloam Kebon Jeruk.

JAKARTA - Left Ventricular Assist Device (LVAD), sebuah perangkat mekanis yang membantu jantung dalam memompa darah saat terjadi kegagalan atau gangguan fungsi pompa jantung pada level tertentu, telah menjadi solusi yang penting dalam penanganan penyakit gagal jantung tahap lanjut.

Prosedur teknis LVAD melibatkan pemasangan sebuah pompa di dalam tubuh pasien melalui proses implantasi di dada, yang terhubung dengan jantung dan arteri besar. Pompa LVAD berfungsi untuk mengekstrak darah dari bagian kiri jantung dan memompakannya ke arteri. LVAD merupakan pilihan yang perlu dipertimbangkan oleh penderita gagal jantung lanjut tertentu yang mengalami gejala seperti sesak napas, kelelahan kronis, dan penurunan fungsi jantung yang signifikan. Namun, tidak semua pasien cocok untuk menggunakan LVAD karena memerlukan perawatan dan pemantauan rutin setelah pemasangan.

dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, FHFA, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dengan subspesialisasi dalam gagal jantung lanjut, serta Koordinator Heart Failure Clinic di RS Siloam Kebon Jeruk, menjelaskan pasien memerlukan waktu minimal tiga minggu untuk pemulihan setelah dipasang LVAD. Ini karena pasien perlu beradaptasi dengan alat bantu tersebut, menjalani terapi pemulihan, dan dibantu dalam aktivitas keseharian pasca pemasangan LVAD.

LVAD umumnya terdiri dari tiga komponen: alat pompa yang ditanam di dalam jantung, perangkat pemantauan dan penunjang (baterai), serta kabel yang menghubungkan perangkat di dalam tubuh dengan luar tubuh. Selain itu, perlu diperhatikan pasien wajib menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari infeksi setelah pemasangan LVAD. RS Siloam Lippo Village Tangerang dan Kebon Jeruk menyediakan layanan terbaik untuk memberikan edukasi kepada pasien terkait hal ini.

dr. Paskah juga menyebutkan bahwa usia rata-rata pasien gagal jantung di Indonesia adalah di awal 60-an tahun. Indonesia memiliki angka kematian pasien gagal jantung yang tinggi, dengan angka kematian nasional pada pasien gagal jantung selama perawatan di rumah sakit mencapai 4-6 persen, sementara di RS Siloam Lippo Village Tangerang dan Kebon Jeruk hanya sekitar 2 persen.

Penyebab gagal jantung dapat berasal dari berbagai macam penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol, serta berbagai faktor lainnya seperti penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan, dan gangguan metabolik.

Gejala gagal jantung meliputi sesak napas, kelelahan kronis, dan ketidakmampuan jantung memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Keluhan ini perlu mendapat perhatian, terutama pada pasien berisiko tinggi, dan dianjurkan untuk melakukan check-up rutin.

RS Siloam Lippo Village Tangerang memiliki tim khusus untuk prosedur LVAD, yang memberikan pelayanan maksimal kepada pasien melalui pendekatan multidisiplin dan memberikan edukasi dan dukungan optimal kepada pasien. Pasien yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin menjadwalkan konsultasi dapat menghubungi RS Siloam melalui berbagai saluran komunikasi yang disediakan. (ant)


Berita Lainnya