Kesehatan

Kenali Kelainan Bibir Sumbing dan Cara Penanganan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Juni 2024 13:00
Kenali Kelainan Bibir Sumbing dan Cara Penanganan
Arsip foto - Seorang anak digendong Ibunya antre untuk pemeriksaan kesehatan sebelum pelaksanaan operasi bibir sumbing di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/12/2021). Sebanyak 32 orang dari Papua Barat mengikuti operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit mulut yang diselenggarakan sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kota Sorong dengan menggandeng Surabaya CLP Center. (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/tom.)

JAKARTA - Dokter Spesialis THT dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Trimartani, Sp.THTBKL, menjelaskan bibir sumbing dan lelangit serta cara mengobatinya dengan tindakan operasi.

Menurut Trimartani, bibir sumbing dan celah lelangit terjadi karena jaringan bibir atau langit-langit mulut tidak menyatu sempurna. Ini dapat menyebabkan gangguan struktur bibir dan lelangit, pernapasan, bicara, menelan, dan pendengaran jika tidak diobati. Untuk mengatasi masalah ini, Trimartani merekomendasikan operasi, seperti morfo fungsional surgical reconstruction, untuk mengembalikan struktur asli bibir dan lelangit, serta mengatasi gangguan kesehatan yang mungkin dialami pasien.

Operasi ini biasanya dilakukan saat usia anak sekitar 9-18 bulan agar perkembangannya optimal. Meski demikian, operasi juga dapat dilakukan pada pasien dewasa, meskipun kesengauan saat bicara pada mereka lebih sulit dihilangkan. Jika bibir sumbing memengaruhi bentuk hidung, dokter juga akan melakukan rhinoplasty. Untuk bayi dan anak-anak, prosedur ini biasanya disebut rhinoplasty primer, yang hanya memperbaiki bagian bibir dan celah lelangit tanpa memengaruhi hidung.

Setelah operasi, pasien, terutama bayi dan anak-anak, mungkin mengalami kesulitan berbicara dan menelan, sehingga mereka memerlukan terapi bicara untuk pemulihan yang optimal. (ant)


Berita Lainnya