Kesehatan

Kenali Gejala Peradangan Mata akibat Serangan Autoimun

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
27 Januari 2024 14:30
Kenali Gejala Peradangan Mata akibat Serangan Autoimun
Tenaga medis melakukan pemeriksaan kesehatan mata seorang nasabah peserta operasi katarak di Graha Mantap, Jakarta, Rabu (24/1/2024). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom)

JAKARTA - Dokter Spesialis Mata Konsultan Infeksi Imunologi, dr. Rina La Distia Nora, Ph.D, Sp.M(K), menjelaskan adanya sejumlah gejala peradangan mata yang dapat mengindikasikan adanya penyakit autoimun pada pasien.

Gejala ini harus segera mendapat penanganan dari dokter, karena mata bisa menjadi refleksi kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit autoimun yang bersifat sistemik.

Menurut Rina, ada dua kondisi peradangan mata yang sering dialami pasien dan terkait dengan penyakit autoimun, yaitu sindrom Sjogren dan uveitis. Sindrom Sjogren lebih fokus pada kelenjar air mata dengan gejala seperti mata kering, terasa mengganjal, gatal, mata lelah, dan mata merah. Sedangkan uveitis ditandai dengan mata merah, melihat benda hitam melayang, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Rina menekankan bahwa tidak semua peradangan mata disebabkan oleh penyakit autoimun; beberapa mungkin hanya gangguan kesehatan mata ringan seperti konjungtivitis. Dia menyarankan perawatan di rumah, seperti kompres dingin atau tetes mata, jika gejalanya tidak parah.

Untuk memastikan apakah peradangan mata terkait dengan penyakit autoimun, Rina menyarankan segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika kondisi mata merah tidak membaik setelah perawatan di rumah. Pemeriksaan diperlukan untuk mencegah peradangan yang lebih parah dan mengurangi risiko gangguan kesehatan lainnya.

Rina juga menyoroti bahwa peradangan mata karena penyakit autoimun dapat terjadi pada kedua mata dengan interval waktu dan derajat keparahan yang berbeda. Oleh karena itu, pemeriksaan dini sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, menghindari komplikasi, dan mengelola kondisi secara efektif. Meskipun sebagian besar penyakit autoimun tidak dapat disembuhkan, penanganan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan mencegah progresi yang lebih lanjut. (ant)


Berita Lainnya