Laporan Haji 2023

Jamaah Keluhkan Makanan, Menag Perintahkan Tambah Bubur

Maudy Alvi — Satu Indonesia
21 Juni 2023 21:08
Jamaah Keluhkan Makanan, Menag Perintahkan Tambah Bubur
SIAP MELAYANI - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini meninjau kesiapan layanan jemaah haji Indonesia di Mina.

MAKKAH - Jamaah haji di tanah suci mengeluhkan makanan yang disiapkan pihak katering, khususnya menu sarapan pagi. Makanan yang dikeluhkan disebut jamaah kurang serat karena tak ada sayuran. Selain itu, lauknya hanya satu macam, seperti misalnya hanya nasi dan tempe orek. Itupun kedelainya keras. 

“Ini saya makan lauk hanya teri kacang. Saya tidak makan karena keras,” kata Ibu Surini, jamaah asal Jakarta (JKG40), kepada satuindonesia.co, Selasa (20/6/2023).

Ibu Surini yang sudah lanjut usia (lansia) itu berharap, agar pihak katering memperhatikan soal gizi, yang bersumber dari sayuran. “Makanya, kami berharap agar menu sehari-hari itu, nggak hanya sarapan, itu ada sayurnya. Biar kita sehat,” ujarnya. 

Dengan kondisi makanan yang demikian, menurut jamaah lainnya, kebanyakan dari mereka akhirnya beli makanan di restoran-restoran di sekitar penginapan. Namun persoalan lainnya, uang mereka terbatas karena hanya berharap dari living cost yang diberikan pemerintah. 

MAKANAN KERAS - Salah satu menu makanan katering yang dikeluhkan jamah. (foto: maudy alvi/Makkah)
MAKANAN KERAS - Salah satu makanan katering yang dikeluhkan jamaah karena keras. 

“Living cost tadinya dijanjikan dalam bentuk mata uang Riyal, sebesar 750 riyal. Tapi ternyata yang dikasih justru mata uang rupiah rupiah sebesar Rp3.030.000. Saat uang itu ditukarkan di asrama haji, dapatnya hanya 650 riyal, bukan 750 Riyal,” kata Maudy Alvi, wartawan satuindonesia.co, mengutip sejumlah jamaah, dalam laporannya. 

Soal adanya keluhan makanan ini ternyata sudah didengar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menurut dia, konsumsi dengan cita rasa nusantara mendapat apresiasi jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Namun, tidak semua bisa menikmati, terutama para jamaah lanjut usia. Mereka kesulitan mengunyah, terutama makanan yang bertekstur keras.

Menteri Agama mengaku mendapat laporan soal itu. Dia pun memerintahkan jajarannya agar menyiapkan makanan alternatif yang lebih lembut agar bisa dimakan para lansia. Apalagi, jelang puncak haji, makanan sangat dibutuhkan agar stamina terjaga. 

"Karena saya dengar lansia ini makanannya tidak cocok dengan kondisi fisik, sudah tidak bisa tergigit. Karena jemaah lansia sebagian sudah gak ada giginya," kata Yaqut di Kantor Urusan Haji Indonesia, Daker Makkah, Senin (19/6) malam.

Yaqut menyebut alternatif pengganti nasi dari katering adalah bubur yang bisa disiapkan di masing-masing penginapan. Beberapa hotel sudah menyediakan rice cooker yang dipakai untuk membuat nasi khusus lansia yang lebih lembut."Kita tau karakter di Arab Saudi itu nasinya panjang-panjang, keras-keras," ujar Gus Men.

Kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Yaqut sudah memerintahkan agar disediakan bubur kacang hijau untuk para jamaah. Saat rapat di Jeddah dengan jajaran pejabat utama Kemenag, Yaqut meminta secepatnya menu bubur kacang hijau tersedia.

"Sudah ada beberapa perusahaan yang siap untuk menyediakan bubur kacang hijau. Kalau mungkin, besok bisa dilakukan. Setidaknya dalam dua hari ke depan," ujarnya

Terpisah, tim pengawas Haji Komisi VIII DPR memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan kamar dan makanan sudah baik saat menjalani ibadah haji 2024 di tanah suci. "Kami melakukan pengawasan haji di tanah suci, kita periksa kamar dan makanannya sudah baik," kata Anggota Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR Muhammad Husni dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023). (abi)


Berita Lainnya