Opini

Israel Bunuh Ismail Haniyeh, Timur Tengah di Ambang Perang Besar

Oleh: Musni Umar*

Musni Umar — Satu Indonesia
01 Agustus 2024 08:30
Israel Bunuh Ismail Haniyeh, Timur Tengah di Ambang Perang Besar
Musni Umar

JAKARTA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah  dibunuh di Teheran, Iran. Ia melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Republik Islam Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat.

Dilansir Reuters, Hamas menyatakan berduka atas kematian Haniyeh, yang dikatakannya tewas dalam "serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran". Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada Rabu (31/7/2024) mengatakan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, telah tewas dibunuh di Teheran bersama salah satu pengawalnya.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Tetapi  The Associated Press dalam laporannya menyebutkan, kecurigaan mengarah kepada Israel. Apalag Israel yang telah bersumpah untuk membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya. Itu karena serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober lalu ke Israel. Serangan yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang lainnya disandera.

Israel seperti biasa tidak berkomentar. Sering kali para pejabat negara Yahudi itu tidak memberikan pernyataan dalam pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijennya, Mossad. Reuters melaporkan,  Hamas sudah mengeluarkan pernyataan terkait terbunuhnya Ismail Haniyeh. Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan duka cita atas kematian Haniyeh, yang menurut mereka dibunuh dalam sebuah “serangan zionis yang berbahaya di kediamannya di Teheran.”

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Beirut ibukota Libanon telah porak-poranda akibat di bom oleh Israel. Bangunan-mobil hancur. Serangan zionis Israel itu, menargetkan seorang komandan senior Hizbullah Fuad Shukr. Israel menyatakan, target serangan tersebut telah berhasil dan Fuad Shukr telah meninggal. Akan tetapi, pihak Hizbullah menegaskan Fuad Shukr selamat tetapi mengalami luka-luka.

Dampak bagi Timur Tengah 

Wafatnya pemimpin politik Hamas yang juga mantan Perdana Menteri Hamas di Gaza telah menyisakan kesedihan yang amat mendalam bagi rakyat Palestina dan seluruh umat manusia khususnya umat Islam.  Penjajahan zionis Israel terhadap tanah air Palestina bertentangan dengan asas perikemanusiaan dan asas perikeadilan.

Apalagi beberapa waktu lalu tiga putra Ismail Haniyeh yang bernama Hazem, Amir dan Mohammad serta para cucunya  telah dibunuh oleh Israel. Peristiwa mengerikan tersebut terjadi saat serangan udara Israel menghantam kendaraan putra Haniyeh.

Wafatnya Ismail Haniyeh dan percobaan pembunuhan Fuad Shukr, komandan senior Hizbullah di Beirut, akan semakin menciptakan eskalasi perang besar di Timur Tengah. Diduga keras Iran tidak akan tinggal diam terbunuhnya Ismail Haniyeh di Teheran, karena hal tersebut merupakan tamparan keras bagi keamanan Iran karena intelijen Israel, Mossad beroperasi di negara mereka dan berhasil membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang merupakan sekutu dekat Republik Islam Iran.

Jika perang antara Israel dan Hamas  terus berlanjut, sementara Israel telah memperluas peperangan dengan  membom Beirut, Libanon serta  membunuh pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh serta percobaan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr, Iran dan  kelompok perlawanan tidak akan tinggal diam. Begitu juga, Turki sesuai pernyataan Presiden Erdogan bakal invasi ke Israel untuk membantu Hamas, Timur Tengah bisa menjadi bara api pemicu perang dunia ketiga. (*penulis adalah sosiolog)


Berita Lainnya