Nasional

Gempa Megathrust: Ancaman Nyata yang Harus Diwaspadai

Redaksi — Satu Indonesia
1 day ago
Gempa Megathrust: Ancaman Nyata yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi - Megathrust Indonesia (Foto: Istimewa)

JAKARTA — Indonesia kembali diingatkan akan ancaman gempa megathrust, fenomena alam yang kerap mengguncang wilayah Nusantara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, megathrust bukanlah hal baru di Indonesia. Sebagian besar gempa megathrust dan tsunami tercatat terjadi di sepanjang Sumatera, Jawa, hingga Indonesia Timur.

Seismic Gap: Ancaman yang Mengintai Menurut Nuraini Rahma Hanifa, Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, terdapat wilayah-wilayah kosong yang disebut ‘seismic gap’. Area ini sebenarnya menyimpan potensi besar terjadinya gempa kapan saja. “Hasil riset menunjukkan bahwa megathrust adalah fenomena nyata yang harus dihadapi dengan adaptasi dan mitigasi,” ujarnya seperti dikutip dari laman BRIN.

Secara harfiah, megathrust adalah patahan besar yang terbentuk akibat pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua. Indonesia, yang berada di atas ‘ring of fire’, memiliki banyak zona megathrust yang terus mengakumulasi energi hingga siap dilepaskan.

Peta Gempa dan Potensi Megathrust Berdasarkan Peta Gempa 2017 yang sedang diperbarui, zona megathrust membentang dari sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa. Rahma menjelaskan, “Di selatan Jawa, megathrust membentang sepanjang 1.000 km dengan bidang kontak selebar 200 km. Jika seluruhnya bergerak serentak, guncangannya akan sangat besar.”

Zona megathrust terbentuk dari pertemuan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sewaktu-waktu dapat memicu gempa besar dan tsunami.

Mitigasi dan Adaptasi: Kunci Mengurangi Risiko Dalam konsep kebencanaan, risiko adalah fungsi dari bahaya, kerentanan, dan kapasitas adaptasi. Rahma menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas adaptasi masyarakat untuk mengurangi risiko bencana. “Jika kita tidak mengambil tindakan mitigasi meskipun mengetahui potensi bencana, risiko akan semakin tinggi,” katanya.

Ancaman megathrust terbagi menjadi ancaman primer seperti guncangan permukaan dan surface rupture, serta ancaman sekunder seperti tsunami, longsor, likuifaksi, dan kebakaran. Pemahaman yang baik tentang megathrust menjadi kunci untuk hidup berdampingan dengan fenomena ini.

Sejarah Panjang Gempa Megathrust di Indonesia Gempa megathrust telah tercatat sejak tahun 1700-an. Fenomena ini berasal dari zona pertemuan lempeng tektonik yang telah ada sejak jutaan tahun lalu. Kata “mega” berarti besar, sementara “thrust” berarti sesar sungkup. Zona ini menjadi sumber gempa kuat yang sering memicu tsunami besar. “Megathrust bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi harus dihadapi dengan kesiapan dan mitigasi,” ujar Rahma. Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus terus meningkatkan kesadaran dan kapasitas adaptasi masyarakat untuk menghadapi ancaman gempa megathrust. (mul)

#GempaMegathrust #MitigasiBencana #ZonaMegathrust #BMKG #BRIN #IndonesiaRingOfFire #SeismicGap #KesiapsiagaanGempa #AdaptasiBencana #GeologiIndonesia


Berita Lainnya