Metropolitan
Gawat! Massa APDESI Blokade Tol Dalam Kota, Polisi Turun Tangan
JAKARTA - Petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berjibaku menertibkan massa aksi yang berasal dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang menutup Tol Dalam Kota serta jalan arteri depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).
Komisaris Besar Polisi M. Latif Usman, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, menjelaskan penutupan jalan tol tersebut dilakukan oleh massa karena adanya kesalahpahaman. "Tadi sedikit ada salah paham, perwakilan sudah diterima, mereka tadi berusaha menutup pintu tol tapi alhamdulilah mereka sudah keluar dari tol," ujar Latif.
Ia menyebutkan bahwa akibat penutupan jalan, arus lalu lintas sempat lumpuh, namun hanya berlangsung beberapa menit. Setelahnya, tampak arus lalu lintas di ruas Tol Dalam Kota sudah mulai kembali normal, dengan kecepatan kendaraan mencapai 30 sampai 40 kilometer per jam. "Iya padat sebentar saja. Paling lima menit," tambah Latif.
Sebelumnya, Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali, menginformasikan dua jalur Tol Dalam Kota sempat ditutup, dan masyarakat diimbau untuk mencari jalur alternatif. "Kami mohon, mengimbau kepada warga masyarakat yang ke bandara agar menggunakan Tol Lingkar Luar atau ke arah Tanjung Priok. Demikian juga yang datang dari arah bandara yang akan melintas ke depan DPR/MPR agar menggunakan akses Tol Lingkar Lar atau Tol Tanjung Priok," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, Asosiasi Kepala Desa (APDESI) melakukan Aksi Bersama Desa Jilid III di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu. Pihak @tmcpoldametro pun mengimbau kepada pengendara untuk menghindari Jalan Gatot Subroto antara pukul 08.00-18.00 WIB karena adanya penyampaian pendapat oleh kelompok masyarakat.
Sebanyak 2.304 personel gabungan dari kepolisian dan TNI dikerahkan untuk mengamankan Aksi Bersama Desa Jilid III di depan Gedung DPR/MPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan keterlibatan personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan instansi terkait dalam operasi pengamanan ini.
"Kami melibatkan sejumlah 2.304 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan instansi terkait," ujar Susatyo ketika dikonfirmasi di Jakarta. Personel keamanan tersebut akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung dan mencegah penutupan jalan tol di depan Gedung DPR.
Susatyo juga menjelaskan bahwa pemadam kebakaran telah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi pembakaran ban oleh massa. Terkait penutupan arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR, Susatyo menyatakan bahwa keputusan tersebut akan bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan dinamika di lapangan.
"Bila nanti di depan DPR massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua," tambah Susatyo.
Ia menekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi, dan memberikan pelayanan secara humanis. Susatyo juga mengimbau kepada koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, serta menjaga keamanan dan ketertiban agar kegiatan berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua.
Aksi Bersama Desa Jilid III yang diinisiasi oleh Asosiasi Kepala Desa (APDESI) bertujuan untuk menuntut revisi UU Desa, mengikuti perjuangan pada Aksi Bersama Desa Jilid II yang mendesak disahkannya Revisi UU Desa pada 5 Desember 2023. (ant)