Internasional

Eskalasi Konflik Ukraina Vs Rusia Undang Perang Dunia III

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
6 hours ago
Eskalasi Konflik Ukraina Vs Rusia Undang Perang Dunia III
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin

JAKARTA - Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, memicu kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III. Situasi ini diperburuk setelah Amerika Serikat (AS) mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh, Army Tactical Missile System (ATACMS), untuk menyerang kota-kota di Rusia.

Pada Selasa lalu, Ukraina menggunakan rudal ini untuk menghantam sejumlah target di Bryansk, Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang tengah menghadiri KTT G20 di Brasil, menyebut langkah ini sebagai "peningkatan perang".

Doktrin Nuklir Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin merespons dengan menandatangani doktrin nuklir baru yang menurunkan batas penggunaan senjata nuklir. Dokumen tersebut menyatakan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi oleh negara non-nuklir yang didukung kekuatan nuklir, atau jika ada ancaman kritis terhadap integritas teritorial Rusia dan sekutunya, seperti Belarus.

Kedutaan AS Tutup

Kedutaan Besar AS di Kyiv, ibu kota Ukraina, ditutup sementara akibat ancaman serangan udara. Juru Bicara Gedung Putih, Matthew Miller, menyatakan langkah ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan. “Kami menerima informasi spesifik tentang potensi serangan udara yang signifikan pada 20 November,” ujar pihak kedutaan. Langkah serupa juga dilakukan oleh Kanada, Yunani, Hungaria, Italia, dan Spanyol.

Reaksi Amerika Latin

Empat negara Amerika Latin, yaitu Brasil, Chili, Kolombia, dan Meksiko, menyerukan upaya menghindari eskalasi konflik. Dalam pernyataan bersama, mereka mengkritik penggunaan senjata jarak jauh Ukraina yang didukung AS, yang dinilai hanya akan memperburuk situasi. Negara-negara tersebut mendesak semua pihak untuk memprioritaskan dialog dan perdamaian.

China Serukan Damai

Presiden China Xi Jinping juga menyerukan penyelesaian politik atas konflik ini. Dalam kunjungannya ke KTT G20 di Brasil, Xi bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengusulkan proposal perdamaian yang didukung Rusia, namun ditolak Ukraina.

Rudal Storm Shadow

Media Inggris melaporkan bahwa Ukraina untuk pertama kalinya menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris. Rudal ini diluncurkan ke target militer Rusia, termasuk di wilayah Kursk. Sejumlah ledakan yang diabadikan melalui rekaman drone memperlihatkan dampaknya di area pedesaan Maryino.

Latihan Militer Besar-besaran

NATO terus memperkuat posisi militernya di Eropa. Sekitar 3.600 tentara dari negara-negara anggota NATO, termasuk AS, Inggris, dan Prancis, tengah melakukan latihan artileri besar-besaran di Finlandia. Latihan yang diberi nama Dynamic Front 25 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur di wilayah Arktik yang keras.

Menurut Kolonel Janne Makitalo, latihan ini bukan unjuk kekuatan, melainkan untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan. Namun, pengamat menilai latihan ini juga mengirim pesan tegas kepada Rusia NATO siap membela anggotanya.

Warga Sipil Hadapi Perang

Sejumlah negara Nordik seperti Swedia, Finlandia, dan Norwegia mulai memberi panduan kepada warganya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan perang atau krisis tak terduga. Langkah ini meliputi imbauan untuk menimbun kebutuhan pokok, di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.

Konflik yang semakin meluas ini menunjukkan urgensi bagi komunitas internasional untuk mendorong penyelesaian damai sebelum eskalasi lebih lanjut terjadi. (dan)


Berita Lainnya