Kesehatan

Bunda, Perhatikan Cara Jaga Kelembaban Kulit Bayi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
21 Juli 2024 14:30
Bunda, Perhatikan Cara Jaga Kelembaban Kulit Bayi
Dokter Spesialis Anak Konsultan lulusan Universitas Gadjah Mada dr. Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K) (dua dari kiri) menjelaskan soal sensitifnya kulit bayi baru lahir dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

JAKRTA - Dokter spesialis anak konsultan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Attila Dewanti Poerboyo, Sp.A (K), menjelaskan lapisan lemak alami pada kulit bayi yang baru lahir, yang dikenal sebagai vernix caseosa, memiliki peran penting dalam melindungi bayi dari infeksi selama masa kandungan.

“Bayi baru lahir memiliki lapisan yang disebut vernix caseosa. Ini adalah lapisan pelindung alami di atas kulit, dan seringkali terlihat seperti lapisan putih yang mungkin dianggap sebagai lemak berlebih oleh orang awam. Sebenarnya, lapisan ini berfungsi melindungi bayi dari berbagai infeksi,” kata dr. Attila dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Attila, vernix caseosa merupakan lapisan lemak berwarna putih keputihan atau mirip keju yang menyelimuti tubuh bayi yang baru lahir. Lapisan ini melindungi kulit bayi dari infeksi selama berada dalam rahim serta mencegah kulit menjadi keriput akibat terpapar air ketuban selama 36 hingga 40 minggu.

“Kami sebagai dokter biasanya tidak membersihkan lapisan ini dalam waktu empat jam pertama setelah kelahiran, karena vernix caseosa juga membantu menghangatkan bayi,” jelas Attila. Lapisan vernix caseosa akan berkurang seiring dengan perkembangan bayi beberapa jam setelah kelahiran. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menggunakan produk perawatan kulit yang dapat menjaga kelembaban kulit bayi dan melindunginya dari iritasi, untuk mencegah terjadinya ruam, kemerahan, atau infeksi.

Attila menyarankan penggunaan pelembab yang khusus diformulasikan untuk bayi baru lahir dan menghindari pelembab yang terlalu wangi karena dapat merusak keseimbangan pH kulit bayi. “Perlu diingat bahwa kulit bayi lima kali lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Jaringannya masih longgar, dan karena lapisan lemaknya berkurang, kulit bayi sulit menahan kelembaban dalam waktu lama. Jika kulit bayi tidak cukup lembab, dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif, merah, atau berruam, yang dapat membuat bayi rewel,” ungkap Attila. (ant)
 
 


Berita Lainnya