Kesehatan

Buah Misterius Ini Berkhasiat "Bunuh" Hipertensi

Temuan Siswa MAN 2 Kota Malang

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
08 September 2024 11:30
Buah Misterius Ini Berkhasiat "Bunuh" Hipertensi
Buah loa

TERNATE - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang berhasil memamerkan karya ilmiah tentang buah misterius yang memiliki potensi sebagai pembunuh hipertensi dalam ajang Expo Myres (Madrasah Young Researcher Supechamp) 2024 yang diselenggarakan di Ternate, Maluku Utara, pada 3-7 September 2024.

Gaea Alexa Sulthana, salah satu siswa MAN 2 Kota Malang, menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah Loa memiliki kemampuan sebagai Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor. "Ekstrak Loa secara efektif menghambat enzim yang diperlukan untuk memproduksi hormon angiotensin II, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memicu peningkatan tekanan darah," jelas Gaea.

Penelitian yang dilakukan oleh siswa MAN 2 Kota Malang ini dihasilkan dalam karya ilmiah berjudul "Analisis Aktivitas Antioksidan Senyawa Buah Loa Petirtaan Watugede sebagai Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor Berbasis Molecular Docking." Karya tersebut dipamerkan dalam Expo Myres 2024, yang merupakan bagian dari Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang digelar Kementerian Agama.

Pohon Loa, yang banyak tumbuh di situs Petirtaan Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, memiliki buah yang awalnya hijau dan berubah merah ketika matang. Buah ini kurang enak dimakan, sehingga sering kali hanya menjadi sampah yang membusuk. Hal ini mendorong Gaea dan Bylqhiz Ghanisah Bustomi, rekan penelitinya, untuk meneliti potensi buah Loa dalam menangkal hipertensi.

Dalam penelitian selama satu bulan, ditemukan bahwa buah Loa memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat melawan radikal bebas penyebab hipertensi. "Mekanisme ACE inhibitor telah lama dikenal dalam ilmu kedokteran dan dapat membantu mencegah kerusakan ginjal dengan mengurangi tekanan pada pembuluh darah ginjal," kata Gaea, didampingi Bylqhiz.

Penelitian ini juga memanfaatkan teknik molecular docking, sebuah metode komputasi yang memprediksi interaksi antara molekul, sehingga dapat digunakan dalam desain obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah Loa (Ficus racemosa) mengandung senyawa antioksidan seperti triterpenoid, fenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin, yang efektif melawan radikal bebas dan mencegah pengapuran pembuluh darah.

Ekstrak metanol dari buah Loa memiliki nilai IC50 sebesar 69,05 µg/ml, yang menunjukkan kemampuan kuat dalam menangkal radikal bebas. Temuan ini relevan dengan kondisi di Indonesia, di mana hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian utama, dengan sekitar 63 juta penderita dan angka yang diprediksi meningkat hingga 29% pada tahun 2025.

Wila Azaria, guru pembimbing penelitian ini, menjelaskan bahwa temuan ini masih berupa konsep dan belum dikembangkan menjadi produk yang siap digunakan. Meski demikian, karya ilmiah siswa MAN 2 Kota Malang ini telah tercatat oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. "Agar dapat dikembangkan menjadi obat, masih diperlukan beberapa tahap lanjutan, seperti pengujian dengan pelarut yang lebih baik dan uji high performance liquid chromatography (HPLC), serta pengujian in vivo pada organisme hidup," jelas Wila.


Berita Lainnya