Laporan Haji 2024

BPKH Limited Sewakan Area Lobi dan Restoran Hotel untuk UMKM di Makkah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Juni 2024 16:00
BPKH Limited Sewakan Area Lobi dan Restoran Hotel untuk UMKM di Makkah
Jajaran BPKH Limited berfoto bersama di area lobi yang disewakan untuk UMKM di Makkah.

MAKKAH - Anak perusahaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), BPKH Limited, telah menyewakan area lobi dan restoran di Makkah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setelah melakukan investasi di sektor akomodasi hotel di Tanah Suci.

"Alhamdulillah, tahun ini kami sudah menyewakan lebih dari 120 lokasi kepada beberapa UMKM, dan rata-rata memang UMKM diaspora Indonesia," kata Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, dalam keterangannya di Makkah, Senin. Sidiq menjelaskan BPKH telah berinvestasi di bidang akomodasi di sejumlah hotel di Makkah. Jumlah akomodasi hotel yang disewakan kepada UMKM meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 18 hotel.

BPKH Limited sebelumnya melakukan pemetaan sejumlah hotel di Makkah. Menurutnya, upaya ini bertujuan untuk efisiensi dengan mengoptimalkan area-area dalam hotel yang dapat dikomersialkan. "Area lobi bisa digunakan untuk toko-toko, toko suvenir, dan toko kebutuhan harian," katanya.

Sementara itu, area restoran disewakan kepada para pengusaha UMKM, yang kebanyakan adalah diaspora Indonesia. "Sehingga jualan atau produk-produknya adalah makanan khas Indonesia. Ada Soto Seger Boyolali, Bakso Mang Udin, dan lain-lain," ujar Sidiq. Sidiq menegaskan langkah yang diambil BPKH Limited ini bertujuan untuk efisiensi dalam komponen biaya akomodasi pelaksanaan haji tahun ini.

"Selain itu, tujuan lainnya adalah menghadirkan makanan khas Nusantara yang dapat mengobati kerinduan para jemaah haji kita terhadap rasa makanan khas Indonesia," tambahnya. Sebelumnya, BPKH Limited menargetkan untuk mengelola sejumlah hotel di Arab Saudi tahun depan yang dapat melayani 10 ribu peserta calon haji Indonesia.

Sidiq mengatakan investasi di akomodasi hotel menjadi prioritas agar pemerintah Indonesia tidak hanya menjadi konsumen. "Bisa dibayangkan, setiap tahun kita membutuhkan penggunaan hotel, dan harga hotel terus naik. Jika kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya akan menjadi konsumen. Dan itu sangat rentan bagi keberlanjutan keuangan haji," kata Sidiq. (ant)
 
 


Berita Lainnya