Features

Bedah Buku "Prahara Bangsa": Santai, Penuh Gizi, dan Bikin Melek!

Mulyana — Satu Indonesia
23 hours ago
Bedah Buku "Prahara Bangsa": Santai, Penuh Gizi, dan Bikin Melek!
Ichsanuddin Noorsy saat memberikan pemaparan bedah buku Prahara Bangsa (Foto: Istimewa)

SELESAI shalat Jumat (31/01/25), sebuah rumah kantor di kawasan Tebet mendadak ramai. Para tamu berdatangan, memenuhi ruang sederhana yang hangat dan penuh keakraban. Mereka tak sekadar datang untuk bersilaturahmi, tetapi juga menghadiri bedah buku Prahara Bangsa karya ekonom dan tokoh nasional, DR. Ichsanuddin Noorsy, Ph.D.

Ichsanuddin Noorsy saat menyerahkan buku secara simbolis kepada para tokoh Nasional

Acara dibuka dengan makan siang bersama dalam suasana lesehan yang santai. Di antara hidangan yang tersaji, diskusi mulai menghangat, terlebih dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional seperti La Nyalla Mattalitti, Dr. Siti Fadillah Supari, Rieke Dyah Pitaloka, MS Kaban, Ust. Alfian Tanjung, Dr. Mulyadi, serta sejumlah awak media yang turut meliput.

Susasana diskusi lesehan bersama para tokoh nasional yang sangat bersahaja

Buku Penuh "Daging", Menggugah Kesadaran!
Dalam sesi pembuka, Bang IN—sapaan akrab Ichsanuddin Noorsy—menegaskan bahwa buku ini bukan sekadar opini, melainkan kumpulan data dan fakta yang tajam. Tujuannya? Agar masyarakat dan para pejabat lebih jernih dalam membaca keresahan rakyat serta problematika bangsa.

Antusiasme peserta tak terbendung. Prahara Bangsa memang bukan bacaan ringan. Isinya memicu pemikiran kritis dan membuka mata terhadap persoalan negara. Tak cukup hanya dibaca, buku ini mengajak pembacanya untuk memahami lebih dalam dan mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing.

Bedah Buku yang Cair, Jauh dari Kesan Formal
Walau dihadiri banyak tokoh nasional, acara ini jauh dari kaku. Dengan konsep lesehan, peserta bebas menikmati kudapan, kopi, dan teh sambil menyimak diskusi. Tak ada hierarki, semua bisa menyampaikan pandangan secara egaliter.

Buku yang terbit sejak 2024 ini seolah everlasting—selalu relevan di berbagai zaman. Tak heran, stoknya sering sold out! Tapi tenang, masih bisa ditemukan di toko buku dan platform online.

Diskusi Penuh Keakraban, Bukan Kuliah Satu Arah
Sesi tanya jawab berlangsung seru, lebih mirip diskusi daripada kuliah formal. Pendapat demi pendapat mengalir, menciptakan dinamika yang hidup. Tak ada batas antara pembicara dan peserta, semua melebur dalam dialog yang bernas.

Acara pun ditutup dengan salam hangat dari tuan rumah, menegaskan bahwa intelektualitas bisa dikemas dengan keakraban.

Siap buka wawasan dengan Prahara Bangsa? (mul)

Bersama penulis buku 

#BedahBuku #PraharaBangsa #BukuWajibBaca #MelekNasional #DiskusiAsik


Berita Lainnya