Gaya Hidup

Yuk Ikutan Lomba Foto Binatang, Anak 7 Tahun Bisa Daftar

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Juni 2024 08:30
Yuk Ikutan Lomba Foto Binatang, Anak 7 Tahun Bisa Daftar
Prosesi pembukaan ajang International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2024 di Jakarta AQuarium Safari, Jakarta Barat pada Sabtu (8/6/2024).

JAKARTA - Taman Safari Indonesia kembali menggelar kompetisi foto dan video satwa internasional, International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2024, yang memasuki tahun ke-33 penyelenggaraannya.

"Kami meluncurkan kembali International Animal Photo and Video Competition, yang tahun ini sudah masuk tahun ke-33," kata Direktur Taman Safari Indonesia, Agus Santoso, di Jakarta Barat, Sabtu. Agus menjelaskan kompetisi ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan satwa dan habitatnya. Ia mengungkapkan bahwa pada IAPVC tahun lalu, partisipasi mencapai 5.900 peserta dengan lebih dari 16.000 karya terdaftar. Tahun ini, Agus menargetkan peningkatan partisipasi hingga 7.000 - 8.000 peserta dan 17.000 - 20.000 karya.

IAPVC 2024 menghadirkan empat kategori dari tahun sebelumnya yaitu Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest, serta satu kategori baru yaitu Photographer Enthusiast yang khusus untuk peserta anak-anak hingga remaja (7 - 18 tahun). Penambahan kategori Photographer Enthusiast bertujuan menyediakan wadah bagi peminat foto dan video dari usia muda yang dinilai memiliki keahlian dalam kompetisi ini. Agus berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam konservasi satwa dan lingkungan hidup.

Kompetisi IAPVC 2024 yang bertema "Soul of the Wild" didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Staf Ahli Menteri Bidang Pangan KLHK, Indra Exploitasia, menyebut IAPVC 2024 sebagai ajang bagi fotografer dan videografer untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam menghasilkan karya seni. Ajang ini juga mendorong masyarakat untuk lebih mengenal kekayaan flora dan fauna di alam liar.

"Setiap karya peserta tidak hanya menjadi bentuk seni yang indah, tetapi juga menjadi sarana untuk mengadvokasi masyarakat agar lebih mengenali tumbuhan dan satwa liar," ujar Indra. (ant)
 
 


Berita Lainnya