Gaya Hidup

Yuk Deteksi Dini Kanker Minimal Satu Kali Setahun 

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Februari 2024 15:30
Yuk Deteksi Dini Kanker Minimal Satu Kali Setahun 
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti saat menghadiri acara "5K Amazing Run: Ambil Kendali, Lakukan Skrining Kanker" di Jakarta Pusat, Minggu (25/2/2024).

JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti, menyampaikan Kemenkes melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam upaya sosialisasi deteksi dini kanker.

"Kami selalu melakukan edukasi, melibatkan LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta lintas kementerian untuk memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat agar melakukan screening karena kami sudah menyiapkan peralatan dan sumber daya manusianya," kata Eva di Jakarta, Minggu. Kemenkes juga menggunakan berbagai platform media sosial dan melakukan sosialisasi langsung dari rumah ke rumah untuk menyosialisasikan kegiatan deteksi dini kepada masyarakat.

Selain itu, ajakan kepada masyarakat dilakukan bersamaan dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. "Kita tidak lagi membedakan antara daerah terluar, terjauh, terpencil. Semua fasilitasnya kami lengkapi. Sarana prasarananya untuk orang yang berobat di Aceh, Papua, dan Jakarta diharapkan sudah sama," ujar Eva.

Meskipun demikian, kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker masih rendah. Oleh karena itu, Kemenkes terus mengimbau masyarakat untuk melakukan deteksi dini setidaknya satu kali dalam setahun. Pemerintah juga terus mendorong kegiatan deteksi dini segala jenis kanker dengan melengkapi pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit dengan peralatan kesehatan yang canggih dan modern.

Sebagai contoh, sejak 2022, pemerintah telah melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat USG untuk penanganan kanker payudara. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengeliminasi kanker serviks dengan menyediakan imunisasi HPV dan HPV DNA Test.

Untuk kanker paru-paru, pemerintah memasang CT-Scan di 514 rumah sakit di 514 kabupaten dan kota. Sementara itu, untuk kanker usus besar, yang merupakan kanker penyebab kematian nomor dua pada laki-laki, pemerintah akan memberikan alat kolonoskopi di 514 rumah sakit di 514 kabupaten dan kota. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya