Metropolitan

Waduh! Polisi Tak Segan Lakukan Ini untuk Pengganggu Pemilu

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Februari 2024 12:30
Waduh! Polisi Tak Segan Lakukan Ini untuk Pengganggu Pemilu
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat mengecek pasukan Apel Pergeseran personel Pengamanan (PAM) Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di halaman Museum Purna Bakti Pertiwi TMII, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2024).

JAKARTA - Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, menginstruksikan kepada seluruh personel yang bertugas dalam pengamanan Pemilu 2024 untuk bertindak tegas terhadap pihak yang mencoba mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi di wilayah tersebut.

"Saya meminta kepada anggota untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang berusaha mengganggu jalannya Pemilu 2024," katanya saat Apel Pergeseran Personel Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (PAM TPS) Pemilu 2024 di halaman Museum Purna Bakti Pertiwi TMII, Jakarta Timur, pada hari Selasa.

Apel pergeseran personel ini diikuti oleh 765 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Nicolas menyatakan bahwa dengan diadakannya apel pergeseran personel PAM TPS Pemilu 2024, maka seluruh personel yang terlibat menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan selama pemilu ini.

"Nilai-nilai tersebut dapat tercapai apabila dilaksanakan secara bersama-sama; tidak ada yang lemah atau kuat, semuanya harus bersatu untuk menjaga keamanan dan menyukseskan Pemilu 2024," ujarnya. Dia menegaskan bahwa stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) harus tetap terjaga selama pemilu, dan hal itu hanya bisa dicapai melalui kerja keras bersama.

"Pemilu 2024 harus tetap kondusif berkat peran semua pihak, termasuk Forkopimko (Forum Koordinasi Pimpinan Kota) Jakarta Timur. Oleh karena itu, stabilitas ini harus dipertahankan," katanya. Dia juga mengingatkan agar seluruh personel yang bertugas menggunakan kekuatan "soft skill" atau mengedepankan humanisme.

"Kita harus mengedepankan humanisme, tidak ada yang boleh menggunakan senjata api," tegasnya. Letkol Suyikno, Dandim 0505/JT, menyatakan sinergi antara TNI dan Polri serta unsur pemerintah daerah adalah kunci kesuksesan pemilu yang aman dan damai.

"Sinergi dari tiga pilar, yaitu TNI, Polri, dan pemerintah daerah, akan bertanggung jawab dalam pengamanan wilayah Jakarta Timur, dan setiap personel harus menjalankan tugas sesuai dengan SOP," kata Suyikno. Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Matmainah, mengapresiasi semua jajaran yang bertugas dalam mengamankan TPS sehingga pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"Sinergi dan kerjasama dalam menciptakan keamanan selama pemilu diharapkan dapat berlangsung dengan aman dan sukses," ujarnya.(ant)
 
 
 


Berita Lainnya