Daerah
Viral! Gubernur Bengkulu Pakai Baju Polantas, Ternyata Itu Kecerdikan Polisi
BENGKULU - Beredar video Rohidin Mersyah sebelum dibawa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan baju polisi lalu lintas (polantas). Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun X @tijabar dengan menuliskan status:
Gubernur Bengkulu Kena OTT, Disamarkan Jadi Polantas Saat Dibawa KPK... 🤦♂️
Gimana konsepnya KPK ini... dipakein baju tahanan dong
Rohidin Mersyah sepertinya sempat pulang dulu ke rumah dan kembali lagi ke Polresta Bengkulu dengan membawa koper. Saat tiba di Polresta Bengkulu pada Minggu (24/11/2024) pagi, Rohidin Mersyah terpantau menggunakan mobil Fortuner.
Saat turun dari mobil Fortuner itulah, Rohidin Mersyah terlihat mengenakan baju polantas lengkap. Selain mengenakan seragam polantas lengkap, Rohidin Mersyah juga mengenakan masker.
Di belakangnya, seorang pria terlihat membawa koper mengikuti langkah Rohidin Mersyah. Gelagat tak biasa Gubernur Rohidin Mersyah tersebut agaknya merupakan upaya untuk menghindari kerumunan massa di depan Polresta Bengkulu.
Kerumunan massa tersebut terdiri dari sejumlah pendukung Rohidin Mersyah dan juga awak media. Seperti diketahui, KPK memeriksa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Sabtu (23/11/2024) malam.
Pemeriksaan tersebut terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) sejumlah pejabat di Bengkulu dalam sejumlah pertemuan penting. KPK juga dikabarkan mengamankan sejumlah uang tunai dari OTT tersebut.
Hindari Massa Pendukung
Calon Gubernur Bengkulu petahana, Rohidin Mersyah, terlihat mengenakan seragam polisi lalu lintas (Polantas) ketika dibawa tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Polresta Bengkulu menuju Bandara Fatmawati Soekarno, Minggu (24/11/2024).
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata, menjelaskan bahwa penggunaan seragam Polantas bertujuan untuk mengelabui massa pendukung Rohidin yang sudah berjaga di depan Polresta sejak Sabtu (23/11/2024) malam. Massa tersebut memeriksa setiap kendaraan yang keluar-masuk Mako Polresta untuk memastikan keberadaan Rohidin.
"Melihat situasi yang genting, saya secara spontan memerintahkan anggota untuk memakaikan seragam Polantas yang kebetulan terlihat di sana kepada Rohidin, agar ia tidak dikenali oleh massa," ujar Deddy, Minggu (24/11/2024).
Strategi Keluar
Untuk mempercepat evakuasi, Rohidin juga dibawa menggunakan mobil Inafis Polresta melalui gerbang utama. Namun, massa yang curiga sempat menghadang mobil tersebut, meski akhirnya kendaraan berhasil melewati penghadangan dan melanjutkan perjalanan ke bandara.
"Kami sempat mengalami dorong-dorongan dengan massa saat mobil keluar, tetapi akhirnya kendaraan berhasil bergerak menuju bandara," tambah Deddy.
Deddy menegaskan penggunaan seragam polantas tidak bertujuan untuk memfasilitasi Rohidin, tetapi semata-mata untuk menjaga situasi tetap kondusif. "Kami berusaha membantu tugas KPK agar dapat membawa Rohidin secepat mungkin, mengingat semakin lama situasi di depan Polresta semakin tidak terkendali karena massa terus berdatangan," jelasnya.
Menanggapi tudingan Polresta Bengkulu dan KPK dianggap memfasilitasi koruptor, Deddy menolak anggapan tersebut. Ia menyatakan langkah tersebut diambil murni untuk mengelabui massa demi kelancaran proses hukum. "Ini soal situasi darurat. Kami hanya mencari solusi agar Rohidin dan tim KPK bisa segera meninggalkan Polresta tanpa memicu kericuhan lebih besar," tutupnya. Dengan keberhasilan tim KPK membawa Rohidin ke bandara, Polresta Bengkulu memastikan situasi tetap terkendali meskipun sempat terjadi ketegangan di lokasi.
Pungli Pendanaan Pilkada
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan Operasi Tangkap Tangan atau OTT KPK di Bengkulu terkait pungutan ke pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
"(OTT Bengkuu terkait) pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya. Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Minggu (24/11/2024).
Seperti diketahui, sejumlah pejabat di Bengkulu terjaring OTT KPK pada Sabtu (23/11/2024) malam. Sejumlah pejabat di Bengkulu tersebut terjaring OTT KPK dalam sebuah pertemuan yang diduga merupakan pertemuan konsolidasi untuk pendanaan pilkada di Bengkulu.
Tidak lama setelah OTT tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pun ikut diperiksa KPK di Mapolresta Bengkulu. Dalam OTT tersebut, KPK telah menyita sejumlah uang tunai. (dan)