Bisnis

Ungkap Keunggulan Pesawat NC-212i Buatan PT DI yang akan Dijual ke Afrika

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 Juli 2024 09:30
Ungkap Keunggulan Pesawat NC-212i Buatan PT DI yang akan Dijual ke Afrika
Direktur Utama Defend ID yang juga Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin (tengah) bersama jajaran direksi Defend ID, antara lain Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan (kanan), Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas (dua kanan), Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (dua kiri), dan Direktur Keuangan PT Dahana Ahyanizzaman (kiri) berfoto bersama usai jumpa pers terkait pengumuman hasil RUPS Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 Defend ID di Jakarta, Senin (1/7/2024).

JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (DI) sedang menjajaki peluang untuk memperluas pasar di Afrika dan Amerika Latin untuk penjualan pesawat NC-212i dan CN-235. Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan, optimis rencana ini bisa terwujud karena PT DI saat ini adalah satu-satunya produsen pesawat NC-212i dan CN-235.

“Penetrasi pasar yang ditargetkan oleh PT Dirgantara Indonesia adalah perluasan di Afrika, dan kita juga sudah masuk ke Amerika Latin. PT DI saat ini merupakan satu-satunya produsen pesawat NC-212i dan CN-235,” kata Gita Amperiawan pada jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin.

Gita mengatakan peluang untuk memperluas pasar di Afrika dan memperkuat penetrasi di Amerika Latin sangat besar karena banyak negara di kedua kawasan tersebut menggunakan pesawat NC-212 dan CN-235. “Banyak pasar potensial di Amerika Latin karena pesawat di sana sudah cukup tua, sehingga diperlukan berbagai macam upgrade atau program perpanjangan masa pakai (SLEP),” jelas Gita Amperiawan.

Selain itu, PT DI juga menjajaki pasar di Timur Tengah dan berupaya mempertahankan pasar yang sudah ada di kawasan tersebut. Sejak 2014, PT DI menjadi satu-satunya produsen untuk pesawat NC-212i. Pada 2023, PT DI mendapatkan kontrak pembelian enam unit NC-212i dari Angkatan Udara Filipina dan menyelesaikan MRO (pemeliharaan dan perbaikan operasional) pesawat NC-212i untuk Filipina.

“PT DI juga diberikan kesempatan untuk memperpanjang Basic of Agreement (BoA) untuk MRO hingga lima tahun ke depan. Jadi, yang tadinya hanya tiga tahun, kami menandatangani untuk mendukung PT DI dalam memperluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235,” ujar Gita Amperiawan. NC-212i adalah pesawat angkut ringan serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti latihan dan pengangkutan pasukan, evakuasi medis udara, foto udara, modifikasi cuaca, dan pelatihan navigasi udara. Pesawat ini, yang merupakan pengembangan dari CASA 212-400 Aviocar, juga dilengkapi dengan ramp door untuk mempermudah proses loading dan unloading muatan.

Pemerintah Indonesia juga menggunakan NC-212i buatan PT DI. Dari sembilan unit yang dipesan, lima pesawat telah selesai dibuat dan saat ini memperkuat TNI Angkatan Udara di Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Dari lima pesawat yang telah diterima TNI AU, pesawat ke-5 memiliki keistimewaan yaitu baling-baling baru dengan lima bilah menggantikan model lama yang memiliki empat bilah. Baling-baling baru tersebut buatan MT Propeller, Jerman, jenis MTV-27 yang telah disertifikasi oleh Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).

Empat pesawat lainnya ditargetkan akan selesai pada 2024 dan 2025. (ant)
 
 

 


Berita Lainnya