Metropolitan
Tujuh Mayat di Kali Bekasi, Masalah Utama Adalah Tradisi Tawuran
JAKARTA - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Haniva Hasna menilai akar permasalahan dari kasus tewasnya tujuh remaja laki-laki di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, berkaitan dengan aktivitas tawuran. Ketujuh korban tersebut diduga hendak terlibat dalam tawuran, namun mereka menceburkan diri ke kali untuk menghindari polisi yang sedang berpatroli guna mencegah tawuran.
Akibatnya, para remaja itu tewas tenggelam. "Akar masalahnya memang perselisihan antar-remaja. Saat polisi berada di lokasi, itu berarti sudah menjadi tanggung jawab mereka," jelas Haniva di Jakarta. Haniva menekankan bahwa remaja yang sering terlibat dalam tawuran kerap mengabaikan risiko yang menyertai tindakan tersebut. Ketika mereka tidak mempertimbangkan bahaya yang mungkin terjadi, insiden tragis seperti kematian di Kali Bekasi bisa saja terjadi. "Jika para remaja memikirkan risiko sebelum bertindak, kemungkinan mereka terlibat tawuran akan jauh lebih kecil. Mereka akan lebih dulu mempertimbangkan konsekuensi sebelum melakukan aksi, dan jika hasilnya buruk, mereka tidak akan melanjutkan," tambahnya.
Haniva juga menilai reaksi ketujuh remaja yang menceburkan diri ke kali saat melihat patroli polisi adalah respons yang wajar. Menurutnya, tindakan tersebut adalah insting alami manusia untuk menyelamatkan diri. "Ini adalah naluri bertahan hidup yang sangat alami. Setiap orang yang terlibat dalam tindakan kriminal biasanya akan berusaha menghindari penangkapan oleh polisi," kata Haniva. Ia menjelaskan ketakutan akan hukuman membuat orang secara alami mencari cara untuk melarikan diri atau menghindari polisi.
Ia memberikan contoh lain, seperti seseorang yang tidak mengenakan helm saat berkendara, yang akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari polisi agar tidak tertangkap. "Begitu pula dengan para remaja ini. Ketika mereka takut ditangkap, mereka memilih menceburkan diri ke kali sebagai upaya untuk melarikan diri," imbuhnya.
Sebelumnya, tujuh mayat remaja laki-laki ditemukan di Kali Bekasi, Kota Bekasi, pada Minggu (22/9/2024). Kasat Reskrim Polres Metro Kota Bekasi, Komisaris Audy Joize Oroh, mengungkapkan bahwa ketujuh remaja tersebut merupakan bagian dari sekitar 60 remaja yang berkumpul di sebuah gubuk di Jalan Cipendawa, Jatiasih, pada Sabtu (21/9/2024) dini hari. Lokasi tersebut terletak di depan PT Gudang Semen Merah Putih. (ant)