Internasional

Trump Tinjau Program DEI dan Tegaskan Kebijakan Dua Jenis Kelamin

Redaksi — Satu Indonesia
22 hours ago
Trump Tinjau Program DEI dan Tegaskan Kebijakan Dua Jenis Kelamin
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Istimewa)

WASHINGTON. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan langkah kontroversial untuk meninjau kembali program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) serta menegaskan kebijakan resmi pemerintah yang hanya mengakui dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden ke-47 AS pada Senin (20/01/25).

Akhir dari Rekayasa Sosial Ras dan Gender
Trump menegaskan pemerintahannya akan menghentikan kebijakan yang disebutnya sebagai "rekayasa sosial" terkait ras dan gender.

"Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah hanya ada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan," ujar Trump.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat AS akan dibangun berdasarkan prinsip prestasi, tanpa membeda-bedakan warna kulit atau gender.

Rencana Penghapusan Program DEI
Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempersiapkan perintah eksekutif untuk mengakhiri program DEI yang dinilai diskriminatif. Langkah ini mencakup penghentian hibah untuk keadilan lingkungan dan pelatihan keberagaman.

Namun, rincian lengkap kebijakan tersebut belum diungkapkan, termasuk waktu pasti penerbitan perintah eksekutif.

Pembatasan Hak Transgender
Pemerintahan Trump juga berencana untuk membatasi cakupan keputusan Mahkamah Agung AS dalam kasus Bostock v. Clayton County pada 2020. Keputusan tersebut sebelumnya melindungi hak-hak sipil terhadap diskriminasi berdasarkan seksualitas dan identitas gender.

Langkah ini diperkirakan akan memicu perdebatan luas, terutama di kalangan aktivis hak asasi manusia yang menilai kebijakan tersebut sebagai kemunduran dalam perlindungan hak-hak minoritas.

Pelantikan Bertepatan dengan Hari Martin Luther King Jr.
Kebijakan Trump ini diumumkan pada hari yang sama dengan peringatan Martin Luther King Jr. Day, yang menghormati pemimpin hak-hak sipil AS. Banyak pihak menganggap momen ini ironis, mengingat pesan King tentang kesetaraan dan inklusi.

Reaksi Publik dan Aktivis
Langkah Trump menuai kritik tajam dari berbagai kelompok masyarakat. Aktivis hak asasi manusia dan pendukung keberagaman menilai kebijakan ini bertentangan dengan semangat inklusi dan penghormatan terhadap identitas gender.

Namun, pendukung Trump memuji langkah ini sebagai upaya untuk mengembalikan fokus pada prinsip-prinsip tradisional dan meritokrasi.


#Trump47thPresident #DEIReview #GenderPolicy #EqualityInAmerica #MLKDay


Berita Lainnya