Gaya Hidup

Transformasi Digital Buka Potensi Besar Pangsa Pasar

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Juli 2024 13:00
Transformasi Digital Buka Potensi Besar Pangsa Pasar
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Wijaya Kusumawardhana diwawancarai awak media di sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (2/7/2024)

NUSA DUA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan transformasi digital memiliki potensi besar untuk mengembangkan pasar yang mendukung teknologi pendidikan. “Digitalisasi membuka peluang untuk memanfaatkan pasar finansial,” ujar Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Wijaya Kusumawardhana, saat konferensi internasional pendidikan inklusif di era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Dalam presentasinya, Wijaya mengungkapkan ukuran pasar teknologi pendidikan secara global diperkirakan mencapai 142,3 miliar dolar AS pada 2023 dan akan meningkat menjadi 348,4 miliar dolar pada 2030, dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 13,6 persen per tahun. Digitalisasi juga membantu sektor pendidikan dalam tiga area utama: aksesibilitas, personalisasi, dan keterkaitan.

Kemajuan teknologi terkini, seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, sistem database, robotika, dan bioteknologi, berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pasar teknologi pendidikan. Pemerintah terus mendorong pembangunan dan percepatan infrastruktur digital untuk meningkatkan penetrasi internet dan akses jaringan data di seluruh Indonesia. Infrastruktur ini meliputi pembangunan base transceiver station (BTS), pemanfaatan satelit, dan kabel optik.

“Hingga saat ini, hampir 80 persen wilayah sudah terlayani jaringan data. Kami terus mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” tambah Wijaya. Diperkirakan pada 2025, akan ada sekitar tujuh miliar telepon pintar di seluruh dunia yang mendukung penetrasi jaringan data. Selain itu, sekitar 40 kota besar di dunia diperkirakan akan mendorong perubahan terhadap infrastruktur global dan sistem transportasi.

Untuk mendukung transformasi digital yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama periode 2015-2030. Dari tahun 2017 hingga pertengahan 2023, sudah diadakan gerakan nasional literasi digital yang melatih 22,8 juta orang. Selain itu, dari 2019-2023, telah dilatih 532 ribu talenta digital dan 1.113 peserta mengikuti pelatihan kepemimpinan digital. (ant)
 
 


Berita Lainnya