Nasional

Tahukah Anda? 10 Juni Adalah Hari Medsos Nasional

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Juni 2024 12:30
Tahukah Anda?  10 Juni Adalah Hari Medsos Nasional
Media sosial bak jagat tanpa sekat yang membangun keterhubungan antarmanusia kapan dan di manapun. (ANTARA/Sizuka)

JAKARTA - Menurut data dari We Are Social 2024, sebanyak 139 juta orang di Indonesia, atau sekitar 49,9 persen dari populasi, menggunakan media sosial. Media sosial merupakan platform digital yang efektif untuk memperluas jaringan sosial, namun juga rentan menyebabkan masalah hukum bagi penggunanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk memanfaatkannya secara bijak dan aman.

Inisiatif dari pakar pemasaran, strategi, dan digital Indonesia, Handi Irawan Djuwadi, mencetuskan Hari Media Sosial Nasional pada 10 Juni 2015. Pada 10 Juni 2024 ini, peringatan Hari Media Sosial Nasional telah mencapai tahun ke-9. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bijak dalam membuat dan menyebarkan konten di media sosial, serta menjaga etika digital.

Media sosial, layaknya pedang bermata dua, dapat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan mempromosikan diri, namun juga bisa menjerumuskan pengguna ke masalah hukum jika tidak digunakan dengan bijak. Pepatah "Mulutmu adalah harimaumu" kini telah berkembang menjadi "Jari-jarimu adalah macanmu" di era digital ini. Kejahatan yang dulunya hanya terjadi di dunia nyata kini juga marak di dunia maya, sehingga perangkat hukum seperti Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) telah disesuaikan untuk menangani kejahatan siber.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) gencar mengedukasi masyarakat tentang literasi digital agar mereka bisa memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari menjadi pelaku atau korban kejahatan di dunia maya. Etika dalam bergaul di media sosial sangat penting, karena perilaku yang tidak sesuai dapat berujung pada masalah hukum seperti pencemaran nama baik, ujaran kebencian, penipuan, perundungan, dan peretasan.

Media sosial juga bisa mengubah nasib seseorang secara drastis. Ada orang biasa yang mendadak menjadi selebritas karena kontennya viral, sementara ada juga yang jatuh terpuruk karena kritik tajam dari netizen. Selain itu, media sosial sering melahirkan gerakan sosial yang positif, seperti penggalangan dana untuk korban bencana atau kampanye perlindungan lingkungan.

Namun, media sosial juga dapat menciptakan tekanan dan kontrol sosial yang kuat. Warganet yang bersatu dalam satu isu seringkali berhasil mengungkap kasus penting dan mendorong penanganan serius dari pihak berwenang. Keunikan media sosial terletak pada sifat interaktifnya, yang memungkinkan komunikasi banyak arah dan menciptakan keseruan tersendiri.

Media sosial juga telah menjadi sumber informasi utama, menggeser peran media massa tradisional. Menurut survei Kemenkominfo bersama Katadata Insight Center (KIC), media sosial menjadi rujukan informasi utama bagi masyarakat Indonesia, mengalahkan televisi dan portal berita online.

Dengan pesona dan kekuatannya, media sosial kini menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, termasuk pejabat pemerintah, tokoh publik, dan selebritas, yang sering menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi dan berinteraksi dengan publik. Redaksi media massa juga memanfaatkan akun resmi di media sosial untuk menyebarkan konten dan meningkatkan keterbacaan berita.

Kemajuan teknologi yang terus menghadirkan kemudahan harus dimanfaatkan dengan bijak. Jangan biarkan kemudahan ini menyuburkan kemalasan atau membuat kita euforia berlebihan hingga terkesan kampungan. Media sosial adalah alat yang kuat dan bermanfaat jika digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. (ant)
 
 


Berita Lainnya