Metropolitan
Sering Hina PPSU, Begini Akhirnya Lurah Ancol
JAKARTA - Lurah Ancol, Jakarta Utara Saud M Manik meminta maaf secara terbuka kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan tersebut terkait penghinaan yang terjadi saat pembinaan kepada mereka.
"Saya sebagai Lurah Ancol bersama Sekretaris Kelurahan menyampaikan permohonan maaf bila penyampaian selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan," kata Lurah Ancol, Saud M Manik di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan kata "miskin" yang diucapkannya bukan bertujuan untuk menghina, melainkan sebagai bagian dari pembinaan kepada petugas kebersihan tersebut.
"Kami telah melakukan rekonsiliasi perdamaian dengan petugas PPSU dan membuahkan keputusan mereka kembali mau bekerja," kata dia. Saud M Manik juga menyatakan pada Selasa, seluruh petugas PPSU sudah kembali menjalankan aktivitas mereka, dengan 114 orang masuk kerja.
"Dari daftar hadir yang ada, lima orang tidak hadir, satu orang izin sakit, satu orang izin menemani orang tua, dan tiga orang piket. Semua sudah masuk hari ini," ujarnya. Dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat yang terkena dampak dari aksi mogok yang dilakukan PPSU sehingga lingkungan tidak dibersihkan.
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam rekonsiliasi ini, dan ini akan menjadi pelajaran bagi kami ke depan," kata dia. Camat Pademangan, Didit Mulyadi mengatakan permasalahan ini sudah diselesaikan, dan Lurah Ancol sudah menyampaikan maaf kepada petugas PPSU.
Terkait permintaan petugas, ia menyatakan tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena beberapa di antaranya tidak mendasar, seperti permintaan untuk tidak lagi menggunakan sistem "finger print" untuk pengisian daftar hadir. "Ini tentu tidak dapat kami kabulkan karena sistem ini sudah berjalan agar petugas disiplin," kata dia.
Sebelumnya, puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan Jakarta Utara melakukan aksi mogok kerja karena penghinaan dari Lurah Saud M Manik dan Sekretaris Ancol Khenny pada Senin (19/2/2023). "Mereka minta ketegasan dan keadilan. Setiap apel, Pak Lurah selalu memarahi, terutama dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya, PPSU miskin dilarang merokok, dia mengatakan seperti itu," kata petugas PPSU Ancol, Fajar.
Mereka menuntut keadilan dan meminta Lurah Ancol meminta maaf kepada seluruh petugas PPSU karena sering menghina. "Kerja itu capek, tapi jangan 'diperas' anak-anak, jangan seringkali 'diperas'," ujar dia.