Internasional

Serangan Israel di Gaza: 58 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam, Total Korban Tembus 45.000

Mulyana — Satu Indonesia
24 Desember 2024 21:20
Serangan Israel di Gaza: 58 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam, Total Korban Tembus 45.000
Kondisi Gaza sejak 7/10/2023 yang porak poranda akibat serangan brutal dan sadis tentara Israel (Foto: Istimewa)

GAZA – Dalam 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan keluarga-keluarga Palestina di Jalur Gaza, mengakibatkan sedikitnya 58 orang tewas dan 86 lainnya terluka. Pembantaian ini memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk sejak eskalasi konflik dimulai pada 7 Oktober 2023.

Menurut laporan medis yang diperoleh dari kantor berita WAFA, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 45.317 orang, dengan 107.713 orang lainnya terluka. Sebagian besar dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, yang menjadi kelompok yang paling rentan dalam serangan tersebut.

Kesulitan Akses ke Korban

Para petugas medis dan layanan darurat menghadapi hambatan besar dalam upaya mereka untuk membantu korban. Pasukan Israel terus menghalangi mobilitas ambulans dan tim pertahanan sipil, yang kesulitan menjangkau korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur atau yang berserakan di jalanan Gaza.

Sumber medis yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ribuan jasad masih terperangkap di bawah puing-puing, sementara akses untuk pemulihan dan evakuasi korban semakin terbatas. “Kami tidak dapat melakukan apa-apa kecuali berharap agar jalan-jalan dibuka. Tapi, pasukan Israel terus menghalangi kami,” ujar seorang petugas medis di Gaza.

Seruan Gencatan Senjata dari Dunia Internasional

Meski ada seruan gencatan senjata dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan desakan dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mencegah genosida dan meredakan krisis kemanusiaan, serangan Israel tetap berlangsung tanpa henti. Seruan tersebut semakin mendesak mengingat situasi di Gaza yang semakin memprihatinkan, dengan lebih banyak warga sipil yang menjadi korban akibat kekerasan yang tak terkontrol.

Mahkamah Internasional telah menyerukan kepada negara-negara besar untuk tidak memberikan dukungan militer kepada Israel, mengingat dampak genosida yang ditimbulkan oleh serangan ini. Namun, upaya internasional untuk menghentikan kekerasan sejauh ini belum membuahkan hasil yang signifikan.

Kondisi Kemanusiaan yang Mengerikan di Gaza

Serangan terus menerus oleh pasukan Israel di Gaza telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan. Rumah sakit-hospital di Gaza kini kewalahan dengan jumlah korban yang terus meningkat, sementara pasokan medis dan kebutuhan dasar lainnya sangat terbatas. PBB dan sejumlah organisasi kemanusiaan lainnya terus berupaya mengirimkan bantuan, tetapi penghalangan akses oleh pasukan Israel membuat distribusi bantuan semakin sulit.

Menurut data yang dihimpun, lebih dari setengah juta orang Palestina kini tinggal di tempat penampungan darurat, jauh dari rumah mereka yang telah hancur akibat serangan udara dan serangan darat. "Kami hidup di bawah bayang-bayang kematian setiap hari. Tidak ada tempat yang aman," ujar seorang pengungsi Gaza yang ditemui oleh WAFA. (mul)

 #GazaGenocide #IsraelPalestine #SaveGaza #StopIsraeliAggression #GazaUnderAttack #PalestineLivesMatter #GazaMassacre #CeasefireNow #UNSecurityCouncil #StopGenocide #HumanRightsInGaza


Berita Lainnya