Internasional

Senator AS Tentang Pendanaan untuk Mesin Perang Israel

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
01 Maret 2024 23:00
Senator AS Tentang Pendanaan untuk Mesin Perang Israel
Arsip foto - Seorang anak laki-laki berlutut di dekat kuburan para korban tewas dalam konflik Hamas-Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada Selasa (30/1/2024).

JAKARTA - Bernie Sanders, seorang senator independen Amerika Serikat, menyatakan Amerika Serikat tidak bisa terus mendanai mesin perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pernyataan ini bukan dari salah satu faksi perlawanan Palestina atau politisi yang mengecam Israel, melainkan dari Sanders sendiri.

Sanders mengecam tindakan tentara Israel yang menembaki orang-orang yang putus asa mencari makanan dari truk bantuan, padahal anak-anak kelaparan di Gaza. Tragedi di bagian barat Kota Gaza mengakibatkan jumlah korban tewas mencapai 112 orang, menurut catatan Kementerian Kesehatan di Gaza.

Otoritas Palestina menyatakan bahwa penembakan tersebut terjadi saat warga sedang menunggu bantuan kemanusiaan, dan menuduh Israel menyerang jalan di bagian barat Kota Gaza, menyebabkan sedikitnya 104 orang meninggal dan 760 lainnya terluka.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengecam penembakan tersebut karena menargetkan dan membunuh warga sipil Palestina yang mencoba menerima bantuan. Hamas juga menolak penjelasan IDF, menyatakan bahwa bukti menunjukkan adanya penembakan langsung ke arah warga, termasuk ke arah kepala.

Selain itu, Kantor Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyatakan bahwa Israel dan pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden bertanggung jawab atas eskalasi perang, menyebutnya sebagai pembantaian buruk. Pemerintah AS telah berkomunikasi dengan Israel untuk mendapatkan informasi tentang tragedi tersebut, sambil menegaskan pentingnya memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Meskipun Gedung Putih menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan bahwa AS telah memberikan Israel 21.000 rudal berpemandu presisi sejak awal perang. Dubes Rusia untuk PBB menyalahkan AS atas tingginya jumlah kematian di Gaza akibat veto yang digunakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Berbagai negara dan lembaga internasional mengutuk keras tindakan Israel, menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap kejadian tersebut, dan menegaskan pentingnya mengakhiri perundingan dan memperluas bantuan kemanusiaan. Iran bahkan mengusulkan pembentukan komisi PBB untuk menyelidiki dugaan kejahatan Israel di Jalur Gaza. (ant)
 
 
 
 


Berita Lainnya