Gaya Hidup

Sandiaga Uno di San Polo Hadiri Peragaan Busana Batik Nusantara

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 Mei 2024 10:30
Sandiaga Uno di San Polo Hadiri Peragaan Busana Batik Nusantara
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah kiri) mendukung peragaan busana "wastra" nusantara bertajuk "Keindahan Karya Kain Tenun dan Batikku Indonesia" karya Dian Natalia Assamady di San Polo, Italia dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia, Senin (27/5/2024).

JAKATA - Pada Minggu (2/6/2024) pukul delapan malam waktu setempat, Dian Natalia Assamady memamerkan koleksi kain tenun dan batik Indonesia dalam peragaan busana bertajuk "Keindahan Karya Kain Tenun dan Batikku Indonesia" di alun-alun kota San Polo, Italia. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia.

Pagelaran tersebut akan dilanjutkan dengan peragaan wastra terbaik nusantara pada 6 hingga 8 Juni di lokasi yang sama. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, acara ini penting untuk memperkuat identitas bangsa dan memperkenalkan batik, tenun, dan songket Indonesia ke dunia internasional. "Kami sangat bangga," ujarnya.

Acara ini diadakan atas undangan Wali Kota San Polo, Italia, dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma. Model dan Putri Indonesia seperti Giok Kinski Maharani Detri, Latisa Maura, dan Yoan Clara turut mendukung desainer Dian Natalia dalam menampilkan wastra terbaik nusantara.

Pemerintah Republik Indonesia menyadari bahwa kebudayaan yang unik memiliki potensi untuk mendunia. Belajar dari ekonomi kreatif Korea Selatan yang berkembang pesat di bidang film, musik, kuliner, hingga fesyen, pagelaran ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ekonomi kreatif dan meningkatkan apresiasi terhadap wastra nusantara yang kaya akan seni dan filosofi.

“Mari kita mencintai dan merawat kekayaan budaya Indonesia, serta menjadi pelaku aktif dalam mengembangkan warisan seni dan kerajinan dalam negeri,” kata Sandiaga. Desainer Dian Natalia Assamady menekankan pentingnya mengangkat keindahan wastra Indonesia ke kancah dunia, mengingat setiap daerah di Indonesia memiliki motif batik dan tenun yang unik dan khas. "Ini layak diperjuangkan demi memperkuat jati diri bangsa. Saya ingin menguatkan ekonomi kreatif tanah air dan menunjukkan betapa bernilainya batik dan tenun kita. Semoga ini bisa membawa nama Indonesia lebih dikenal di kancah global,” kata Dian.

Menurut laman Kementerian Luar Negeri, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia dimulai dengan pengakuan Italia terhadap kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Italia membuka perwakilan diplomatik di Jakarta pada Oktober 1951, diikuti oleh pembukaan perwakilan diplomatik Indonesia di Roma pada Maret 1952. Pada 1953, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama diplomatik ke tingkat kedutaan besar di Roma dan Jakarta. (ant)


Berita Lainnya