Internasional
Rusia Kutuk Pembunuhan Aktivis Amerika-Turki oleh Israel
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut pembunuhan aktivis berkewarganegaraan Amerika-Turki, Aysenur Ezgi Eygi, oleh pasukan Israel di Tepi Barat sebagai insiden yang tragis. "Ini adalah peristiwa yang sangat menyedihkan, dan kembali menegaskan apa yang telah kami sampaikan, terutama sejak eskalasi di Jalur Gaza—bahwa ada kebutuhan mendesak untuk deeskalasi dan solusi jangka panjang," ujar Zakharova pada Rabu.
Menurutnya, konflik yang terus berlanjut pasti akan memicu kekerasan lebih lanjut, tidak hanya di wilayah Palestina yang diduduki, tetapi juga di seluruh kawasan Timur Tengah. "Yang paling penting saat ini adalah menghentikan permusuhan sesegera mungkin dan memastikan bantuan kemanusiaan segera diberikan kepada penduduk Gaza yang menderita akibat konflik dan blokade yang diberlakukan oleh Israel," tambahnya.
Zakharova juga menekankan bahwa langkah-langkah ini adalah satu-satunya cara untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian konflik yang komprehensif, berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui. Aysenur Ezgi Eygi (26), warga negara AS-Turki, tewas ditembak oleh pasukan Israel saat berpartisipasi dalam aksi protes damai menentang pemukiman ilegal Israel di Desa Beita, dekat Nablus, pada Jumat (6/9/2024).
Pada Selasa (10/9/2024), militer Israel mengeluarkan pernyataan bahwa "kemungkinan besar" Eygi tertembak secara tidak langsung dan tidak disengaja oleh pasukan mereka. Keluarga Eygi, yang marah atas pernyataan tersebut, menuntut penyelidikan independen atas pembunuhan perempuan yang merupakan lulusan Universitas Washington itu. (ant)