Nasional

Rumah Mewah Jadi Pabrik Narkoba Perusak Generasi Bangsa

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Oktober 2024 10:00
Rumah Mewah Jadi Pabrik Narkoba Perusak Generasi Bangsa
Rumah mewah di Serang, Bantan dijadikan pabrik narkoba

SERANG - Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, sangat geram terkait kasus rumah mewah di Serang yang dijadikan pabrik pil PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol). Menurut Marthinus, tindakan tersebut tidak hanya merusak kesehatan, tetapi juga moral dan mental masyarakat.

"Narkoba menghancurkan moral seseorang, sehingga ia menjadi manusia yang tidak utuh lagi. Pengaruh narkoba mencabik-cabik mental dan moral, yang pada akhirnya berdampak pada masa depan bangsa ini," ujar Marthinus di Kota Serang, Banten, pada Rabu (2/10/2024). Marthinus menegaskan komitmennya untuk memerangi narkotika. Ia mengatakan bahwa upaya memberantas narkoba harus dilakukan bersama-sama, karena penyebarannya kini telah mencapai pelosok desa, termasuk kalangan petani dan remaja.

"Peredaran narkoba yang kita hadapi sekarang semakin meluas, tidak hanya menyasar mereka yang memiliki uang, tetapi juga masyarakat di perkampungan, petani, nelayan, hingga remaja," tegasnya. Ia juga menyoroti masalah gizi dan kesehatan generasi muda, yang dihadapkan pada paradoks antara upaya mengatasi stunting dan orang-orang yang memilih menggunakan narkoba, yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

Marthinus mengingatkan bahwa masyarakat harus menyadari bahwa bandar, pengedar, dan produsen narkoba memiliki niat jahat untuk menghancurkan generasi muda dengan memanipulasi mereka. "Kejahatan narkoba berkaitan erat dengan meningkatnya kejahatan jalanan, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, perampokan, geng motor, dan masalah sosial lainnya," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tugas BNN, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, TNI, BPOM, ulama, dan tokoh masyarakat, sangat diperlukan. "Saya ingatkan kepada para produsen dan bandar narkoba, jangan main-main. Negara siap menghadapi kalian karena kita ingin mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045," tutup Marthinus. (dan)
 


Berita Lainnya