Gaya Hidup

Ramadan, Sekalian Saja Jadikan Momen Berhenti Merokok

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
24 Maret 2024 14:00
Ramadan, Sekalian Saja Jadikan Momen Berhenti Merokok
Tangkapan layar Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr.dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), M.Pd.Ked dalam webinar bertajuk "Ramadhan, Momen Tepat Berhenti Merokok" yang diikuti, Sabtu (23/3/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr.dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), M.Pd.Ked, membagikan beberapa kiat untuk berhenti merokok selama bulan suci Ramadan, yang sering kali dianggap sebagai bulan penahanan diri dari nafsu duniawi.

Pertama, perokok harus memiliki motivasi diri yang kuat untuk sepenuhnya berkomitmen berhenti merokok. "Motivasi diri adalah kunci utama untuk berhenti merokok karena itu adalah hal yang tidak bisa dipaksa dan tidak bisa dibeli. Memiliki motivasi yang kuat adalah modal utama," kata Dr. Feni dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Sabtu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk berhenti merokok: berhenti secara total, berhenti dengan penundaan, dan berhenti dengan pengurangan. Jika seseorang sudah siap untuk berhenti merokok, berhenti secara total adalah solusi terbaik. Namun, jika masih memerlukan waktu untuk beradaptasi, berhenti dengan penundaan atau pengurangan bisa menjadi pilihan. Dalam berhenti dengan penundaan, perokok menunda kebiasaan merokoknya sesuai jadwal yang ditentukan setidaknya selama satu pekan.

Untuk berhenti dengan pengurangan, perokok mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari secara bertahap hingga akhirnya berhenti merokok sepenuhnya. Selama proses berhenti merokok, disarankan untuk tidak mencari alternatif seperti rokok elektronik dan lebih baik mengalihkan perhatian dengan melakukan hobi atau berolahraga.

Dukungan dari keluarga dan lingkungan juga sangat penting dalam mengatasi gejala putus zat yang mungkin timbul karena terpapar zat adiktif seperti nikotin yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mual dan kecemasan. Jika diperlukan, konsultasi dengan tenaga kesehatan dapat dilakukan sebagai bagian dari terapi nonfarmakoterapi untuk berhenti merokok. Ada juga layanan telepon bebas biaya dari pemerintah untuk dukungan berhenti merokok di nomor 08001776565.

"Berhenti merokok, apapun caranya, adalah pilihan terbaik. Bulan Ramadan bisa menjadi awal yang baik untuk mulai berhenti merokok karena menahan nafsu untuk makan dan minum saja sudah cukup sulit, apalagi menahan diri dari merokok," kata Dr. Feni. (ant)
 
 
 
 
 


Berita Lainnya