Internasional
Presiden Korsel Bantu Ukraina Alat Tempur Tidak Mematikan
BUCHA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol tengah berada di Ukraina, mengunjungi lokasi yang diduga menjadi tempat pembantaian warga Ukraina oleh pasukan Rusia di Bucha. Lokasi itu dekat dengan Ibukota Kiev dan Kota Irpin. Ia mengunjungi Kota Bucha, sebelum pertemuan puncak dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Dikutip dari AFP, lokasi yang diduga menjadi tempat pembantaian warga Ukraina itu hancur setelah serangan rudal terkonsentrasi di daerah pemukiman sipil di sana.
Yoon juga mengunjungi monumen peringatan korban perang. Dia meletakkan karangan bunga di sana. Setelahnya, dia mengadakan pertemuan puncak dengan Zelensky.
Pertemuan antara Yoon Suk Yeol dengan Zelensky berlangsung pada Sabtu (15/7). Usai pertemuan, Yoon Suk Yeol berjanji untuk memperluas skala bantuan kemanusiaan dan bantuan militer ke negara yang dilanda perang itu.
Adapun senjata yang diberikan bukan yang bersifat mematikan. Sebab eksportir senjata terbesar kesembilan di dunia itu, memiliki kebijakan jangka panjang untuk tidak memasok senjata mematikan ke zona konflik aktif.
"Akan memperluas skala pasokan dari tahun lalu, ketika kami menyediakan bahan seperti helm dan rompi antipeluru," kata Yoon.
Yoon menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan akan ditingkatkan menjadi USD 150 juta pada tahun 2023, dari USD 100 juta tahun lalu. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Zelensky. "Terima kasih atas pembicaraan yang bermakna. Terima kasih atas dukungan kuat Anda," kata Zelensky.
Dia berterima kasih kepada Yoon atas bantuan keuangan, teknis, dan kemanusiaan ke Ukraina.
Dalam kesempatan yang sama, Zelensky berduka atas musibah banjir dan longsor yang tengah melanda Korsel. Banjir ini menyebabkan 22 orang tewas.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa saya, belasungkawa dari semua warga Ukraina sehubungan dengan banjir mengerikan yang kini melanda Republik Korea," kata Zelensky kepada Yoon. (ra)