Nasional

Presiden Jokowi Ngaku Senang dengan Emak-Emak Nasabah PNM Mekaar

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
16 Februari 2024 15:30
Presiden Jokowi Ngaku Senang dengan Emak-Emak Nasabah PNM Mekaar
Presiden Joko Widodo saat berbincang dengan sejumlah nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di GOR Basket, Stadion Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024).

BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para nasabah dan pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada hari Jumat.

Presiden didampingi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, beserta jajaran pemerintah daerah setempat. Mereka tiba di lokasi acara, GOR Basket, Stadion Patriot Kota Bekasi, sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut meriah oleh para peserta.

"Saya nggak tahu ya, kalau ketemu dengan nasabah PNM kok senang banget dan yang saya lihat ibu-ibu ini selalu semangat kalau berada di dalam sebuah pertemuan,"  kata Presiden dalam sambutannya.

Menurut Presiden, sambutan meriah dari para peserta menunjukkan semangat yang baik dalam berusaha. Sebab, semangat, disiplin, dan kerja keras merupakan kunci kesuksesan usaha. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memberikan motivasi kepada sekitar 4.285 nasabah yang terdaftar di PNM Mekaar Kota Bekasi untuk bekerja keras sekaligus berdisiplin dalam menggunakan dana pinjaman.

"Saya dulu, waktu memulai usaha, teman-teman saya bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Jika saya mengikuti mereka, dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, saya tidak mungkin bisa bersaing. Sehingga, saya bekerja dari subuh sampai tengah malam," ujar Jokowi, seraya menceritakan perkembangan usahanya dari Solo, berkembang ke Jakarta, hingga pasar ekspor.

Jokowi juga mengingatkan para nasabah untuk taat mengangsur pinjaman PNM Mekaar sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati agar nilai pinjaman yang diberikan oleh otoritas berwenang dapat terus bertambah. "Jangan sampai kita meminjam di PNM, ambil Rp5 juta, pulang tetangga punya TV baru, kita ingin juga yang TV baru lebih besar. Nah, mengambil duitnya dari PNM, ini akan menjadi masalah, mungkin bukan hari ini, tapi enam bulan ke depan pasti menjadi masalah," katanya.

Untuk itu, Jokowi menyarankan agar setiap keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut diinvestasikan untuk kebutuhan usaha. "Tetapi, memang lebih baik keuntungan itu diinvestasikan lagi, dibelikan mesin untuk kerja, untuk transportasi, untuk belanja, antar barang-barang itu boleh. Tetapi, jika barang konsumsi menimbulkan kenikmatan, seperti TV, kulkas, mobil, nah itu harus hati-hati, harus bisa mengendalikan diri, apakah sudah saatnya atau belum. Lebih baik memang disalurkan ke modal usaha, modal kerja," tambahnya. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya