JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Vietnam, Tô Lâm, di Hanoi, Vietnam, pada Sabtu. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Prabowo ke negara-negara Asia Tenggara.

Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu Vietnam dalam penanggulangan bencana Topan Yagi yang melanda wilayah utara Vietnam, termasuk Hanoi, pada 7-12 September 2024. "Indonesia siap memberikan bantuan dalam kapasitas apa pun yang mungkin diperlukan. Saya berharap masyarakat yang terdampak bencana diberikan kekuatan untuk segera memulai proses pemulihan," ujar Prabowo kepada Presiden Tô Lâm, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kementerian Pertahanan RI yang dikonfirmasi di Jakarta.

Topan Yagi, yang merupakan badai terkuat dalam 30 tahun terakhir, membawa angin dengan kecepatan hampir 150 kilometer per jam. Data dari otoritas setempat per 12 September 2024 mencatat, bencana ini menyebabkan 199 orang meninggal dunia, 800 orang luka-luka, dan 128 orang dilaporkan hilang. Banyak infrastruktur, bangunan, dan jembatan yang rusak akibat terjangan badai tersebut.

Atas musibah ini, Prabowo menyampaikan rasa keprihatinan dan belasungkawa mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia kepada Vietnam. "Kami turut berbelasungkawa atas korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Topan Yagi pada 7 September 2024," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi oleh Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sugiono, dan Atase Pertahanan RI di Vietnam, Kolonel Laut (P) Dian Tri Hutanto. Sementara itu, Presiden Vietnam didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Bùi Thanh Sơn, serta beberapa pejabat tinggi lainnya.

Prabowo tiba di Bandara Internasional No Bai, Hanoi, pada Jumat sore, dan disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam, Do Hung Viet, serta pejabat lainnya. Di Hanoi, selain bertemu dengan Presiden Vietnam, Prabowo juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam, Tran Thanh Man, serta Perdana Menteri Pham Minh Chinh. (ant)