Metropolitan
Polwan dan Psikolog Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Kebakaran Cipinang
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur mengerahkan 30 personel Polisi Wanita (Polwan) dan psikolog untuk membantu puluhan penyintas kebakaran yang saat ini mengungsi di Mushala Al Mujahidin, Cipinang, Pulogadung, dalam rangka pemulihan trauma.
"Kami telah mengerahkan tim trauma healing untuk memulihkan kondisi psikologis para korban kebakaran di RT 05/RW 18 Kelurahan Cipinang," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, setelah memberikan bantuan sosial kepada para penyintas di Mushala Al Mujahidin, Senin. Sebanyak 30 personel Polwan yang terlibat bekerja sama dengan instansi terkait. "Ini merupakan upaya kami untuk memulihkan kondisi psikologis para korban, terutama bagi keluarga yang kehilangan tiga anaknya dalam kebakaran tersebut," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga memberikan bantuan sosial secara simbolis berupa 20 dus mi instan, 200 kilogram beras, 20 dus air mineral, 10 krat telur, 20 liter minyak goreng, dan 20 kilogram gula pasir. Bantuan tersebut diberikan kepada 32 kepala keluarga (KK) dengan total 90 jiwa yang saat ini mengungsi di mushala setelah kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran.
Kapolres juga sempat meninjau lokasi kebakaran yang menghanguskan 13 rumah warga pada Jumat (20/9). Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur siap membantu para penyintas dalam mengurus surat-surat kendaraan yang hilang atau terbakar akibat insiden tersebut.
Kapolres telah memerintahkan jajaran Polres Jakarta Timur yang bertugas untuk segera menerbitkan surat-surat keterangan guna mempermudah warga mengurus dokumen kendaraan dan surat-surat kependudukan lainnya.
Kabag SDM Polres Metro Jaktim, Kompol Suparmi, menambahkan bahwa setelah kebakaran, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jaktim segera dikerahkan untuk membantu pemulihan psikologis para korban.
"Kami hadir di sini agar para korban kebakaran tidak mengalami trauma berkepanjangan. Oleh karena itu, kami melakukan trauma healing kepada semua korban, termasuk anak-anak, orang tua, dan keluarga lainnya," jelasnya.
Suparmi juga menyampaikan bahwa kondisi mental para penyintas berangsur membaik. "Alhamdulillah, kondisi mereka semakin membaik, dan anak-anak korban kebakaran sudah kembali ceria," tambahnya. Untuk mengantisipasi tekanan psikologis dari luar, Kanit PPA AKP Sri Yatmini memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang kehilangan anak dalam peristiwa tersebut, agar tidak menjadi korban perundungan.
"Kami menjembatani agar mereka tidak di-bully oleh warga sekitar. Kita adalah satu keluarga yang harus bersatu dan bersinergi untuk memastikan korban tidak mengalami trauma lebih lanjut," tutupnya. (ant)