Nasional

Polemik Pameran Lukisan Yos Suprapto: Fadli Zon Angkat Bicara

Mulyana — Satu Indonesia
21 Desember 2024 11:35
Polemik Pameran Lukisan Yos Suprapto: Fadli Zon Angkat Bicara
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menanggapi polemik terkait pameran lukisan karya seniman Yos Suprapto, yang batal dibuka di Galeri Nasional Indonesia. Fadli Zon menyebut, sejumlah lukisan yang dipajang tidak sesuai dengan tema yang telah disepakati, yaitu kedaulatan pangan.

 
Kurator Mundur, Pameran Gagal Digelar
Fadli Zon mengungkapkan bahwa masalah utama pameran adalah ketidaksepakatan antara kurator dan seniman terkait karya yang akan dipajang.

"Kuratornya mundur karena tidak ada kesepakatan. Beberapa lukisan yang dipasang dianggap tidak relevan dengan tema pameran. Bahkan, beberapa karya dianggap terlalu vulgar dan berpotensi menyinggung pihak tertentu," ujar Fadli Zon di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/24).

Ia juga menegaskan pentingnya peran kurator dalam setiap pameran seni, sehingga pameran tanpa kurator dianggap mustahil untuk dilanjutkan.

 
Kontroversi Lukisan yang Dianggap Vulgar
Menurut Fadli Zon, beberapa karya lukis dalam pameran tersebut dinilai kontroversial, termasuk lukisan yang menampilkan adegan vulgar dan simbol budaya tertentu.

"Misalnya ada lukisan seseorang telanjang, bersenggama, dan memakai atribut budaya seperti topi khas raja Mataram atau raja Jawa. Ini tentu bisa menyinggung pihak tertentu," tambahnya.

 
Pernyataan Galeri Nasional Indonesia (GNI)
Dalam pernyataan resminya, Galeri Nasional Indonesia (GNI) mengumumkan bahwa penundaan pameran dilakukan karena alasan teknis, terutama mundurnya kurator Suwarno Wisetrotomo akibat ketidaksepakatan dengan seniman.

“Setelah melalui evaluasi, ditemukan beberapa karya yang dipasang tanpa persetujuan kurator dan dianggap tidak sesuai dengan tema pameran, yaitu 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan',” tulis GNI dalam siaran pers, Jumat (20/12/2024).

 
Mediasi Gagal, Seniman Tetap Optimis
Meskipun mediasi telah dilakukan, tidak ada kesepakatan yang tercapai antara seniman dan kurator. Yos Suprapto membenarkan bahwa pembukaan pamerannya ditunda dan menyebut ada lima lukisan yang diminta untuk diturunkan karena dianggap kontroversial.

“Lukisan-lukisan itu sebenarnya dekat dengan masyarakat Indonesia. Namun, kurator memiliki pandangan berbeda,” ungkap Yos. (mul)

 

 

#PameranLukisan #KontroversiSeni #GaleriNasional #FadliZon #KedaulatanPangan #BudayaIndonesia #SeniLukisKontemporer #BeritaTerkini


Berita Lainnya