Metropolitan
Polantas Viral "Pungli Receh" di Tol Halim Kena Mutasi
JAKARTA - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, menyatakan anggota yang kedapatan melakukan pungutan liar (pungli) di KM 0+700 Tol Halim arah Semanggi pada Kamis (4/7/2024) telah dimutasi.
"Sementara ini sudah kami lakukan mutasi, segera pindah dari lalu lintas," kata Latif saat ditemui di Jakarta, Jumat. Ketika ditanya apakah ketiga anggota tersebut akan dipindahkan, Latif menjelaskan akan mempertimbangkan prioritas.
"Kita lihat skala prioritas, karena satu yang terekam melakukan pungli, yang dua lainnya hanya pelaksana tugas dan tidak tahu prosesnya. Sedangkan yang satu memang kita keluarkan dari Kesatuan Lalu Lintas," jelasnya. Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, Latif menambahkan bahwa dia telah mengumpulkan seluruh anggota dan memperlihatkan video viral tersebut.
"Tadi pagi sudah saya apel dan seluruh anggota melihat video itu, menggunakan videotron. Mereka melihat dan meresapi apakah tindakan itu pantas atau tidak untuk ditampilkan di tengah masyarakat," ujar Latif. Sebelumnya, sebuah video viral diunggah di akun media sosial TikTok melalui akun @pickup.lain pada Kamis (4/7/2024). Dalam video tersebut terlihat sebuah mobil pikap melaju di Tol Halim, kemudian dihentikan oleh polisi karena menginjak marka jalan saat berpindah jalur. Polisi tersebut kemudian meminta SIM pengendara dan menerima sejumlah uang dari pengendara.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memproses sejumlah anggotanya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) karena diduga terlibat pungutan liar terhadap pengendara di KM 0+700 Tol Halim arah Semanggi pada Kamis (4/7/2024).
"Tadi anggota sudah kami panggil, sudah kami tarik, dan kami akan proses," kata Latif. Latif juga meminta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada orang yang mengalami langsung dan berkomunikasi langsung dengan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya di lapangan.
"Ini merupakan suatu tindakan yang tidak terpuji oleh anggota kami dan tentunya saya sekali lagi meminta maaf atas kesalahan ini," ucapnya. Latif juga menambahkan bahwa ada tiga anggota yang terlibat dalam kejadian tersebut. (ant)