Laporan Gaza
Pimpinan Hamas Tewas, Hizbullah dan Iran Tingkatkan Perangi Israel
JAKARTA - Kelompok Hizbullah, sekutu Hamas, menegaskan akan meningkatkan serangan terhadap Israel setelah Tel Aviv mengklaim telah menewaskan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, dalam serangan di Jalur Gaza. Sinwar, yang dikenal sebagai otak di balik serangan besar Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang Gaza, dilaporkan tewas dalam operasi militer Israel pada Rabu (16/10/2024).
Pejabat Israel menyebutkan Sinwar tewas dalam baku tembak di bagian selatan Jalur Gaza. Pasukan Israel awalnya tidak menyadari mereka telah menangkap tokoh penting yang dianggap musuh utama negara itu. Militer Israel kemudian merilis rekaman drone yang menunjukkan sosok yang diklaim sebagai Sinwar duduk di kursi, tertutup debu, di sebuah bangunan yang hancur.
Hamas belum memberikan pernyataan resmi terkait kematian Sinwar, tetapi beberapa sumber dalam kelompok tersebut menyatakan indikasi yang ada menunjukkan Sinwar memang tewas akibat serangan Israel.
Menyusul kabar kematian Sinwar, Hizbullah merilis pernyataan yang menyatakan mereka akan "beralih ke fase baru dan meningkatkan konfrontasi dengan Israel." Iran, yang juga mendukung Hamas dan Hizbullah, menegaskan pembunuhan Sinwar tidak akan mengurangi dukungannya, dan "semangat perlawanan akan semakin kuat."
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan videonya menegaskan perang di Gaza akan terus berlanjut hingga semua sandera dibebaskan. Netanyahu menyatakan bahwa meski Sinwar telah tewas, perjuangan masih belum selesai.
Selain Sinwar, Israel sebelumnya juga telah membunuh dua tokoh penting lainnya: Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik Hamas, dan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, dalam dua serangan terpisah di Teheran dan Beirut. (dan)