Laporan Gaza
Hamas Tolak Perundingan Gencatan Senjata Tahap Kedua hingga Israel Bebaskan 602 Tahanan Palestina

PALESTINA – Ketegangan antara Hamas dan Israel kembali meningkat setelah Hamas menegaskan tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata tahap kedua sebelum Israel membebaskan 602 tahanan Palestina. Keputusan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pembebasan tahanan, dengan alasan adanya dugaan "pelanggaran" dalam proses pertukaran sandera.
Israel Tunda Pembebasan 602 Tahanan Palestina
Akhir pekan lalu, Netanyahu menolak membebaskan ratusan tahanan Palestina dengan alasan Hamas menyerahkan sandera Israel dari Gaza dengan cara yang dianggap "memalukan" serta digunakan untuk "propaganda politik". Sebagai tanggapan, pejabat senior Hamas Mahmoud Mardawi menegaskan bahwa tidak akan ada perundingan lanjutan hingga Israel memenuhi komitmennya.
"Keputusan Netanyahu mencerminkan upaya yang disengaja untuk mengganggu kesepakatan gencatan senjata," kata Mardawi, dikutip dari New Arab.
Anggota biro politik Hamas, Basem Naim, juga menegaskan bahwa setiap pembicaraan lanjutan hanya bisa terjadi jika Israel memenuhi kewajibannya.
"Setiap langkah dalam perjanjian gencatan senjata harus berjalan sesuai kesepakatan. Kami tidak akan melanjutkan negosiasi tanpa jaminan pembebasan 602 tahanan Palestina, sebagaimana yang telah disepakati," ujar Naim.
Kekeliruan Hamas dalam Serah Terima Jenazah Sandera
Sebelumnya, Israel menuduh Hamas melakukan kesalahan dalam serah terima jenazah sandera. Pada Kamis (20/02/25), Hamas menyerahkan empat jenazah sebagai bagian dari perjanjian pertukaran, namun salah satu diantaranya bukanlah jenazah Shiri Bibas seperti yang disepakati. Institut Forensik Israel akhirnya mengonfirmasi identitas tiga jenazah lainnya sebagai Oded Lifschitz, Kfir Bibas, dan Ariel Bibas.
Hamas kemudian mengoreksi kesalahan tersebut dan menyerahkan jenazah yang benar pada Jumat (21/02/25). Meskipun demikian, Israel tetap menunda pembebasan tahanan Palestina.
Netanyahu: Pembebasan Ditunda Sampai Kondisi Terjamin
Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa lebih dari 600 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu (22/02/25) akan ditunda "sampai pembebasan berikutnya terjamin dan tidak merugikan Israel".
Menurut laporan KAN, pemerintah Israel sebelumnya mempertimbangkan untuk tetap membebaskan tahanan Palestina sesuai jadwal, tapi akhirnya membatalkan keputusan tersebut pada menit-menit terakhir. Berdasarkan kesepakatan awal, Israel seharusnya membebaskan 620 warga Palestina, termasuk 445 tahanan yang ditangkap pasukan Israel dari Gaza.
Situasi ini semakin memperumit upaya perdamaian di kawasan, terutama setelah Hamas dan Israel terus bersikeras mempertahankan posisi mereka masing-masing. Para mediator internasional kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan solusi guna mengakhiri konflik berkepanjangan. (mul)
#Gaza #IsraelPalestina #Hamas #GencatanSenjata #Netanyahu #MiddleEastCrisis #SavePalestine #IsraelNews