Internasional

Penjajah Israel Sudah Kalah Oleh HAMAS

Redaksi — Satu Indonesia
7 hours ago
Penjajah Israel Sudah Kalah Oleh HAMAS
Barisan tentara HAMAS yang ditakuti tentara penjajah Israel (Foto: Istimewa)

GAZA – Konflik panjang antara Hamas dan penjajah Israel di Jalur Gaza kembali memanas, tetapi sejumlah pihak menganggap perjanjian gencatan senjata baru-baru ini sebagai tanda kemenangan bagi Hamas. Meski Jalur Gaza mengalami kehancuran besar dan korban jiwa mencapai puluhan ribu, keberlanjutan eksistensi Hamas dianggap sebagai pencapaian signifikan dalam menghadapi kekuatan militer penjajah Israel.

Korban dan Kerusakan Besar
Selama Israel menjajah Palestina tercatat lebih dari 47.000 korban jiwa, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Serangan itu juga menyebabkan kehancuran infrastruktur yang meluas di Gaza. Meski demikian, banyak pengamat melihat bahwa keberhasilan Hamas bertahan di tengah tekanan militer menjadi simbol ketahanan kelompok tersebut.

Gencatan Senjata dan Negosiasi
Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan mulai berlaku pada Minggu (19/1) pukul 11.15 waktu setempat. Perjanjian ini mencakup pengembalian sandera dan penarikan pasukan penjajah Israel dari wilayah tertentu.

“Penjajah Israel awalnya bertekad untuk melenyapkan Hamas. Namun, kini mereka justru bernegosiasi langsung dengan para pemimpin Hamas,” ujar seorang pengamat politik Timur Tengah.

Hamas Tetap Berkuasa di Gaza
Hamas, yang telah memerintah Gaza selama lebih dari satu dekade, tidak hanya bertahan dari perang selama 15 bulan terakhir tetapi juga tetap memegang kendali penuh atas wilayah tersebut. Dengan bantuan kemanusiaan yang dijanjikan dalam kesepakatan gencatan senjata, Hamas menyatakan akan mengkoordinasikan distribusi bantuan kepada warga Gaza yang terdampak.

Ancaman Serius terhadap penjajah Israel
Sebagai kelompok yang terorganisir, Hamas telah lama menjadi ancaman signifikan bagi penjajah Israel. Dengan dukungan dari Iran, Hamas terus meningkatkan kemampuan militernya, termasuk memperluas jangkauan roket dan membangun terowongan bawah tanah yang lebih kompleks untuk menghindari serangan udara penjajah Israel.

Meski demikian, kritik terhadap Hamas juga muncul. Beberapa pihak menilai bahwa harga yang harus dibayar Palestina, baik dalam bentuk korban jiwa maupun kehancuran, terlalu tinggi.

Perjanjian gencatan senjata ini menandai babak baru dalam hubungan antara Hamas dan penjajah Israel. Sementara Hamas mengklaim kemenangan dengan tetap bertahan, masa depan kawasan ini masih bergantung pada langkah diplomasi dan rekonstruksi yang berkelanjutan. (mul)


#GazaUnderAttack #HamasIsraelConflict #MiddleEastNews #GencatanSenjata #KemanusiaanGaza #BreakingNews


Berita Lainnya