Internasional

Penjajah Israel Gagal Menaklukan Gaza dan Terus Menumpahkan Darah Tentaranya

Redaksi — Satu Indonesia
1 day ago
Penjajah Israel Gagal Menaklukan Gaza dan Terus Menumpahkan Darah Tentaranya
Tentara penjajah Israel (Foto: Istimewa)

PALESTINA – Media Israel Maariv mengungkapkan kegagalan militer Israel dalam mencapai tujuan utamanya selama perang yang berlangsung lebih dari 15 bulan di Jalur Gaza. Dalam laporan yang ditulis oleh jurnalis investigasi Alon Ben David, disebutkan bahwa upaya menghancurkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, dan pendukungnya, terbukti mustahil.

"Kita tidak akan pernah bisa membunuh semua orang yang mendukung Hamas. Jumlah mereka di Gaza adalah cadangan yang tak terbatas," tulis Maariv, Jumat (04/01/25).

Laporan tersebut menyoroti bahwa setiap hari agresi di Gaza terus menguras biaya besar, termasuk kehilangan nyawa. Saat ini, militer Israel bahkan bersiap untuk mengerahkan divisi tambahan, meski skeptisisme terhadap misi tersebut semakin meningkat di kalangan komandan militer.

Dampak Perang dan Kegagalan Strategis
Harian berbahasa Ibrani itu menyoroti bahwa militer Israel, yang telah lama terlibat di Gaza, Suriah, dan Lebanon, kini menghadapi tantangan besar. Tekanan untuk terus bertahan di Gaza tidak hanya membebani secara militer tetapi juga secara politik dan sosial.

"Kita bisa tenggelam dalam perang di Gaza selamanya, tetapi perang ini perlu dikurangi ke dimensi yang diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah yang tidak perlu," lanjut laporan tersebut.

Mantan Direktur Mossad, Danny Yatom, juga mengakui bahwa tekanan terhadap Hamas tidak memberikan hasil signifikan. Ia menyarankan agar kesepakatan pertukaran tahanan segera dilakukan dan Israel mempertimbangkan untuk menarik diri dari Gaza.

"Kita telah melihat selama satu tahun terakhir bahwa tekanan hampir tidak membantu. Kesepakatan harus dicapai, dan ya, kita perlu keluar dari Gaza," ujar Yatom.

Dampak Perang pada Warga Gaza
Perang yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah membawa dampak besar bagi warga Palestina. Menurut data terbaru, setidaknya 45.658 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas akibat serangan udara dan darat Israel. Selain itu, lebih dari 108.583 orang terluka, sementara ribuan lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.

Operasi ini dilancarkan Israel sebagai tanggapan atas serangan Operasi Banjir Al-Aqsa yang dipimpin Hamas. Serangan tersebut merupakan respons terhadap kampanye penindasan selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Tantangan Pemulihan dan Masa Depan
Laporan Maariv menekankan bahwa militer Israel membutuhkan pemulihan besar-besaran setelah perang ini. Tahun baru membawa tugas besar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi dan menemukan cara untuk mengurangi konflik yang terus memakan korban jiwa.

"Tugas terbesar adalah memperbaiki apa yang rusak sehingga kita memiliki sesuatu untuk terus diperjuangkan," tulis laporan tersebut. (mul)

#GazaCrisis #HamasIsraelConflict #MiddleEastNews #PerangDiGaza #PalestineUnderAttack #IsraelDefenseForces #HumanitarianCrisis


Berita Lainnya