Internasional
Penjajah Israel Bakal Serang Gaza Dengan Dukungan Trump dan Biden
Netanyahu Tegaskan Perang di Gaza Bisa Dilanjutkan jika Kesepakatan Gagal
PALESTINA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan peringatan tegas menjelang dimulainya gencatan senjata di Gaza, Minggu (19/01/25), pukul 08.30 GMT atau 13.30 WIB. Netanyahu menegaskan, penjajah Israel siap kembali melanjutkan perang jika negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata gagal dilaksanakan.
Pada tahap pertama, penjajah Israel akan menarik pasukannya dari wilayah berpenduduk di Gaza. Sebagai gantinya, 33 sandera penjajah Israel akan dibebaskan oleh Hamas, sementara Israel akan membebaskan 737 tahanan Palestina. Negosiasi tahap kedua dijadwalkan dimulai pada hari ke-16 dari tahap pertama dan akan berlangsung selama 42 hari.
"Kami telah mendapatkan jaminan yang jelas dari Presiden Biden dan Trump bahwa jika negosiasi tahap kedua gagal dan Hamas tidak memenuhi tuntutan keamanan kami, kami akan kembali melakukan pertempuran dengan dukungan penuh Amerika Serikat," ujar Netanyahu dalam rapat kabinet keamanan, seperti dikutip dari harian Yedioth Ahronoth.
Pernyataan Netanyahu juga ditujukan untuk meredakan ketegangan dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan jika penjajah Israel tidak melanjutkan pertempuran setelah tahap pertama. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamer Ben-Gvir, juga mengancam akan menarik partainya dari koalisi jika kesepakatan tersebut disetujui.
Dampak Perang Gaza
Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap yang diumumkan Qatar pada 15 Januari 2025 bertujuan mengakhiri serangan brutal penjajah Israel selama 15 bulan di Gaza. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 46.000 orang dan menyebabkan kehancuran besar di wilayah tersebut.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang di Gaza. Selain itu, penjajah Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional.
Meskipun gencatan senjata berlangsung, penjajah Israel dilaporkan akan mempertahankan zona penyangga di Gaza dengan pasukan yang tetap berada hingga 800 meter di dalam wilayah tersebut. "Pasukan Israel tidak akan sepenuhnya mundur dari Gaza sampai semua sandera dikembalikan," ujar pejabat Israel. (mul)
#GazaUnderAttack #IsraelPalestine #GencatanSenjata #BreakingNews #HumanRights #ICC #Netanyahu