Gaya Hidup
"Pasar Malam" di Summarecon Mall Serpong Adopsi Pusat Fashion Dunia
JAKARTA - Founder Lakon Indonesia sekaligus Advisor JF3, Theresia Mareta, mengungkapkan dalam pagelaran tahun ini, Lakon Indonesia akan memperkenalkan wastra Pekalongan yang dikembangkan dalam bentuk streetwear.
"Tahun ini kami mengarah ke streetwear yang diwujudkan dalam DNA Lakon Indonesia, dengan mengawinkan budaya modern dan hasil tangan pengrajin Indonesia," ujar Theresia di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam koleksi terbarunya, Lakon Indonesia berkolaborasi dengan seorang maestro batik Pekalongan, Dudung, untuk menciptakan koleksi ketujuh mereka yang bertajuk "Pasar Malam". Theresia menjelaskan saat ini fashion streetwear sedang berkembang pesat di dunia mode, baik secara lokal maupun internasional. Ia ingin menggabungkan kain tradisional dengan gaya yang lebih kasual, tidak hanya kemeja, jeans, dan sepatu sneakers.
Model streetwear yang dikembangkan Lakon Indonesia juga terinspirasi dari budaya Perancis yang sedang mempromosikan tren streetwear dalam setiap gelaran fashionnya melalui DRP Perancis. Dengan mengadaptasi mode dari pusat fashion dunia, Theresia berharap wastra Indonesia memiliki cara pandang baru yang lebih relevan untuk zaman sekarang.
"Indonesia memiliki sangat banyak wastra, tapi kita juga perlu memberikan pandangan baru untuk setiap wastra agar tetap relevan untuk zaman sekarang," tambahnya. Theresia memilih wastra Pekalongan karena Dudung, sang maestro batik, memiliki keunikan tersendiri dalam desain batiknya yang perlu diperkenalkan kepada masyarakat. Selain itu, kain yang dihasilkan Dudung juga memiliki kualitas yang baik untuk dipasarkan.
Dalam koleksi tahun ini, Lakon Indonesia juga berkolaborasi dengan atlet skateboard dan basket yang berprestasi di kompetisi internasional. Mereka akan menjadi model dalam DRP fashion show yang akan berlangsung di Summarecon Mall Serpong dari 26 Juli hingga 4 Agustus. (ant)