Nasional
Pansel KPK "Tendang" Johan Budi PDIP, Jokowi Ngaku Bukan atas Permintaannya
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepenuhnya menjadi kewenangan panitia seleksi (Pansel) KPK. Pernyataan ini disampaikannya sebagai tanggapan atas berbagai isu yang beredar mengenai adanya permintaan dari pihak luar untuk mencoret nama mantan Politikus PDIP, Johan Budi, dari daftar calon pimpinan KPK.
"Itu kan semuanya telah saya serahkan kepada Pansel, panitia seleksi," ungkap Jokowi setelah meresmikan pembukaan BNI Investor Daily Summit di Jakarta Pusat pada Selasa (8/10/2024). Jokowi menegaskan tidak ada intervensi dari dirinya dalam proses pemilihan calon pimpinan KPK. "Tidak ada yang namanya saya mengintervensi atau meminta. Tidak ada sama sekali, ya," tegasnya.
Johan Budi sempat dianggap sebagai kandidat kuat untuk posisi pimpinan KPK. Menurut dua sumber internal panitia seleksi nama Johan Budi pernah masuk dalam daftar sepuluh nama calon pimpinan KPK yang lolos seleksi. Jokowi pun dikabarkan mendukung Johan sebagai pimpinan KPK. Namun, menjelang finalisasi daftar sepuluh besar, nama Johan tercoret.
Sumber internal panitia seleksi menyebutkan bahwa pihak Prabowo Subianto meminta agar nama Johan tidak disertakan dalam daftar yang diajukan kepada presiden. Dua orang dekat Prabowo dilaporkan menghubungi panitia seleksi untuk mengeluarkan nama Johan, yang dianggap lebih dekat dengan Jokowi dibandingkan dengan Prabowo. Johan sebelumnya menjabat sebagai juru bicara presiden dari 2016 hingga 2019 dan memiliki kedekatan dengan PDIP.
Namun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membantah klaim bahwa orang dekat Prabowo menghubungi panitia seleksi KPK. (dan)