Laporan Gaza

Palestina: Inggris Tidak Boleh Berperan Dalam Pemindahan Warga Gaza

Redaksi — Satu Indonesia
02 Januari 2024 14:45
Palestina: Inggris Tidak Boleh Berperan Dalam Pemindahan Warga Gaza
Anak-anak duduk di belakang truk saat warga Palestina berangkat dari bagian utara Gaza untuk meninggalkan Jalur Gaza bagian tengah dan selatan pada 10 November 2023. (Foto: ANTARA)

ANKARA - Dubes Palestina untuk Inggris, Senin (1/1), menyatakan kemarahannya atas laporan bahwa Israel bermaksud menggunakan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair untuk membujuk negara-negara Barat agar mereka menerima pengungsi dari Jalur Gaza setelah perang.

"Media Israel melaporkan bahwa mantan PM Inggris Tony Blair mengunjungi Israel pekan lalu, bertemu dengan beberapa pejabat Israel termasuk (PM Israel Benjamin) Netanyahu dan mengambil peran membantu Israel melaksanakan pengusiran massal dan pembersihan etnis warga Palestina dari tanah air mereka berkedok 'migrasi sukarela,'" kata Dubes Palestina Husam Zomlot di platform X.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk memastikan bahwa tidak ada tokoh Inggris yang akan mengambil bagian dalam kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang dilakukan Israel. Kami bersikeras bahwa siapa pun yang melakukan hal tersebut harus menanggung konsekuensi hukum atas tindakan tidak bermoral dan kriminal terhadap rakyat Palestina," lanjutnya.

Channel 12 Israel mengatakan bahwa Blair melakukan kunjungan rahasia ke Israel pekan lalu, mengadakan pertemuan rahasia dengan Netanyahu dan anggota kabinet perang Benny Gantz untuk membahas masalah itu.

Namun, sumber yang dekat dengan Blair membantah laporan tersebut, dan mengatakan pada The Jerusalem Post bahwa klaim Blair terkait pengungsian warga Palestina tidak berdasar. Sumber tersebut menekankan bahwa diskusi seperti itu tidak pernah terjadi dan Blair tidak akan pernah menerima usulan tersebut.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Sedikitnya 21.882 warga Palestina tewas dan 56.451 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur dan hampir dua juta warga mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. (ant)


Berita Lainnya