Nasional

"Najis" Jelang HUT Proklamasi RI, Paskibraka Disuruh Lepas Jilbab

Mulyana — Satu Indonesia
15 Agustus 2024 18:39
"Najis" Jelang HUT Proklamasi RI, Paskibraka Disuruh Lepas Jilbab
Dr. Fahmi Salim Zubair

JAKARTA - Polemik lepas jilbab Paskibraka putri pada HUT RI ke 79 tahun terus bergulir. Kasus tersebut membuat resah masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim bahkan dengan jumlah terbanyak di Asia Tenggara.

Banyak tokoh nasional maupun para ulama yang angkat bicara soal ini karena dianggap melanggar HAM. Begitu pula konstitusi menjamin setiap warganya memeluk dan berpakaian sesuai ajaran agama yang dianutnya. Hal ini juga yang membuat salah satu cendekiawan Muslim dan ulama muda nasional ikut angkat bicara. Dalam akun X pada Kamis (15/8/24)  Dr. Fahmi Salim Zubair, Lc. M.A., yang akrab dipanggil Ust Fahmi Salim atau UFS bersuara dan menyebutkan ada empat hal yang menodai menjelang perayaan HUT Proklamasi RI yang ke -79 kali ini.

Tasyakur 79 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2024 ini dinodai oleh:

1. Hasrat diskriminatif & islamophobia oknum otoritas negara yang seharusnya menjadi garda terdepan merawat dan menyuburkan "nasionalisme-religius" yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa.

2. Hasrat propenjajah zionis dengan kedok dialog Muslim-Yahudi oknum otoritas negara yang seharusnya menjadi garda terdepan merawat dan menyuburkan spirit antipenjajahan yang telah ditanamkan oleh para pendiri bangsa.

3. Hasrat liberalisasi seks remaja dengan kedok penyediaan alat kontrasepsi oleh otoritas negara yang seharusnya menjadi garda terdepan menyuburkan nilai Ketuhanan YME & Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam Pancasila.

4. Jilbab Paskibraka disuruh lepas dengan alasan keseragaman.

Menurut dosen Uhamka ini sebaiknya Pancasila jangan dijadikan sebagai alat Islamophobia. Lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini pun mempertanyakan soal apakah NKRI ini negara yang berlandaskan Pancasila?

”Karena sudah seharusnya tidak boleh ada paksaan atau aturan yang melanggar konstitusi maupun Pancasila itu sendiri. Karena semua agama dijamin oleh UUD dan Pancasila dalam soal aturan dan peribadatannya,” ungkap Fahmi.

 Maka dari itu banyak tokoh nasional yang juga ikut menyuarakan hal tersebut.  Berbagai komentar netizen pun ikut meramaikan seperti ¨Itulah negara pancasila...terima aja, kan udah sepakat menerima pancasila¨ ada pula yang berkomentar sinis: ¨Pancasila aroma komunis?¨

”Mari kita rawat negara yang sudah menyepakati dasar negaranya dengan Undang-Undang Dasar dan Pancasila dengan saling menghargai dan bertoleransi terhadap berbagai perbedaan,” tegas Fahmi. (mul)


Berita Lainnya