Internasional

Lebanon Tak Bisa Sendirian Hadapi Israel, Iran Serukan Negara Muslim Bersatu

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 September 2024 09:00
Lebanon Tak Bisa Sendirian Hadapi Israel, Iran Serukan Negara Muslim Bersatu
Serangan Israel di selatan Lebanon

JAKARTA - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan Hizbullah, sekutunya, tidak dapat bertahan sendiri melawan Israel. Israel, sejak Senin, telah melancarkan serangan udara mematikan di Lebanon.

"Hizbullah tidak bisa berdiri sendiri melawan negara yang didukung, dipertahankan, dan dipasok oleh negara-negara Barat, Eropa, serta Amerika Serikat," kata Pezeshkian. Ia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza. Saat ditanya apakah Iran akan menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Hizbullah menahan diri, Pezeshkian tidak memberikan jawaban langsung.

Pada hari Senin, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, hampir 500 orang, termasuk 35 anak-anak, tewas akibat serangan Israel. Jumlah korban kini telah melebihi 500 jiwa. Militer Israel mengklaim telah menyerang sekitar 1.600 target Hizbullah pada hari Senin, menewaskan banyak militan, dan kembali melanjutkan serangannya pada Selasa pagi.

Iran mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak menghadapi eskalasi "gila" dari Israel. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan melalui postingan di platform X, bahwa Iran tidak akan bersikap acuh. "Kami mendukung rakyat Lebanon dan Palestina," tegasnya.

Serangan Israel ini terjadi kurang dari seminggu setelah sabotase terkoordinasi yang menargetkan perangkat komunikasi Hizbullah, yang menyebabkan 39 orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka. Media Iran menyalahkan Israel atas niatnya memicu perang besar dengan Hizbullah.

Pezeshkian, yang berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, menuduh Israel sebagai pemicu perang. "Kami memahami bahwa jika perang besar terjadi di Timur Tengah, hal itu tidak akan menguntungkan siapa pun di dunia," kata Pezeshkian. Ia menegaskan bahwa Iran tidak memulai perang dalam 100 tahun terakhir dan tidak menginginkan ketidakamanan, tetapi juga tidak akan membiarkan negara lain mengancam keamanan dan integritas teritorial Iran. (dbs)


Berita Lainnya