Internasional

Korban Tewas 275 Orang, Ini Penyebab Kecelakaan Kereta Api di India

Redaksi — Satu Indonesia
06 Juni 2023 00:34
Korban Tewas 275 Orang, Ini Penyebab Kecelakaan Kereta Api di India
BERDUKA - Kecelakaan kereta api di India, yang menewaskan 275 orang.

JAKARTA - Pemerintah India mengungkapkan hasil investigasinya terhadap kecelakaan Coromandel Express yang berangkat dari Chennai menuju Kolkata. Penyebab kecelakaan kereta api yang menyebabkan 275 orang tewas itu terjadi kemungkinan akibat kegagalan sinyal.

Investigasi awal menunjukkan Coromandel Express yang berangkat dari Chennai menuju Kolkata, keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar, dengan kecepatan 128 kilometer per jam. Kereta naas itu lalu menabrak kereta barang yang diparkir di jalur melingkar yang memang digunakan untuk memarkir kereta. 

Tabrakan itu menyebabkan mesin hingga lima gerbong pertama Coromandel Express melompati rel, terguling dan menabrak dua gerbong terakhir kereta lain Yeshwantpur-Howrah. Kereta Yeshwantpur-Howrah sendiri sedang bergerak dengan kecepatan 126 kpj.

"Hal ini menyebabkan kedua gerbong tersebut melompati rel dan mengakibatkan reruntuhan yang sangat besar," kata dewan kereta setempat, Jaya Varma Sinha, Senin (5/6/2023).

Disebutkan, pengemudi kedua kereta penumpang terluka tetapi selamat. Penyelidikan pun sekarang difokuskan pada sistem manajemen jalur yang dikendalikan komputer, disebut sistem interlocking. Ini mengarahkan kereta ke jalur kosong di titik pertemuan dua jalur.

"Sistem tersebut diduga tidak berfungsi dan seharusnya tidak mengizinkan Coromandel Express mengambil jalur melingkar," kata Sinha, lagi.

Coromandel Express adalah salah satu layanan kereta api yang populer di India. Kereta api ini melayani rute antara Howrah Junction di Kolkata, Bengal Barat, dan Chennai Central di Tamil Nadu, dua kota metropolitan penting di India. Coromandel Express dioperasikan oleh Indian Railways, jaringan kereta api nasional India.

Kereta api Coromandel Express diberi nama "Coromandel" yang merujuk pada Teluk Coromandel di pantai timur India. Ini merupakan wilayah penting sepanjang sejarah India. Dengan waktu perjalanan sekitar 28 jam, Coromandel Express adalah salah satu layanan kereta jarak jauh yang paling lama di India.

Kereta api ini menawarkan kelas-kelas perjalanan yang berbeda, termasuk AC 1st Class, AC 2nd Class, AC 3rd Class, Sleeper Class, dan kelas Kursi Ekonomi. Para penumpang dapat menikmati fasilitas seperti tempat tidur yang nyaman, makanan dalam perjalanan, dan pengaturan AC (pada kelas-kelas yang sesuai).

Coromandel Express terkenal dengan reliabilitasnya dan telah menjadi pilihan transportasi yang populer bagi banyak penumpang yang ingin melakukan perjalanan antara Kolkata dan Chennai. Rute perjalanan kereta api ini melintasi negara bagian Odisha dan Andhra Pradesh, menawarkan pemandangan indah dan pengalaman perjalanan yang menarik.

Dalam kecelakaan beberapa hari lalu, Ppemerintah India menghentikan proses evakuasi. Lebih dari 1.000 orang telah terlibat dalam upaya penyelamatan.

"Targetnya Rabu pagi seluruh pekerjaan restorasi selesai dan rel sudah bisa berfungsi," kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.

Di sisi lain, pusat jenazah setempat juga masih dipenuhi puluhan kerabat. Banyak yang menangis dan memegangi kartu identitas serta foto orang-orang terkasih yang hilang.

Kanchan Choudhury, 49, juga termasuk di antaranya. Ia mencari suaminya yang menjadi penumpang bersama lima orang dari desanya.

"Suamiku ditemukan tewas," katanya sambil menangis.

Keluarga yang meninggal akan mendapatkan 1 juta rupee (sekitar Rp 180 juta) sebagai kompensasi. Sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee, dengan 50.000 rupee untuk luka ringan.

Kereta Api India dikelola oleh negara. Kereta tergolong menjadi alat transportasi utama yang mengangkut lebih dari 13 juta orang setiap hari. Pemerintah sendiri memang telah lama didesak untuk meningkatkan catatan keselamatan yang tidak merata atas kereta api di negeri itu. Infrastruktur yang menua menjadi salah satunya.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, yang menghadapi pemilihan umum tahun depan, telah mengunjungi tempat kejadian pada Sabtu. Ia berbicara dengan petugas penyelamat, memeriksa reruntuhan dan menemui beberapa korban luka. "Mereka yang dinyatakan bersalah akan dihukum berat," janji Modi. (sa)


Berita Lainnya