Laporan Gaza
Konyol! Serangan Udara Israel di Utara Gaza Tewaskan Warganya Sendiri
JAKARTA - Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melaporkan seorang perempuan Israel yang menjadi sandera mereka tewas akibat serangan udara Israel di wilayah utara Gaza.
"Setelah kami berhasil kembali menjalin kontak, yang sebelumnya terputus selama berminggu-minggu, dengan para pejuang yang bertugas melindungi para sandera musuh (Israel), diketahui bahwa salah satu sandera perempuan musuh tewas di sebuah lokasi yang menjadi target agresi Zionis di Gaza utara," ujar Abu Obaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, Sabtu (23/11/2024).
Abu Obaida juga mengungkapkan nyawa sandera perempuan lain yang bersama sandera yang tewas tersebut masih berada dalam kondisi berbahaya. "Penjahat perang, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, bersama pemerintah dan para pemimpin militernya, memikul tanggung jawab penuh atas nyawa para sandera. Mereka terus memperburuk penderitaan dan menyebabkan kematian para sandera," lanjutnya.
Brigade Al-Qassam merilis foto sandera yang meninggal, disertai judul "Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi."
Korban Konflik
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina. Di sisi lain, Hamas dituduh telah membunuh 1.200 orang Israel dan membawa sekitar 250 orang sebagai sandera.
Hingga kini, terdapat setidaknya 101 sandera Israel yang masih diyakini berada di Gaza. Hamas menyebut bahwa puluhan sandera telah tewas akibat serangan udara yang dilancarkan oleh Israel. Di luar itu, Tel Aviv menahan lebih dari 9.500 warga Palestina di berbagai penjara Israel.
Tolak Berhenti Perang
Keluarga para sandera dan oposisi Israel menuding Perdana Menteri Netanyahu menolak menghentikan perang serta menarik pasukan dari Gaza. Mereka mengklaim hal itu dilakukan karena Netanyahu khawatir koalisi pemerintahannya akan runtuh jika para menteri dari partai-partai ekstremis memutuskan mundur.
Selain itu, Israel tengah menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait serangan di Gaza.
Secara terpisah, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant. Keduanya didakwa atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (dan)