Internasional
Konflik Baru Prancis Vs Israel, Macron Boikot Senjata, Netanyahu Siapkan Gugatan
JAKARTA - Konflik baru antara Prancis dan Israel mencuat setelah Presiden Emmanuel Macron melarang pengiriman senjata ke pasukan Zionis. Larangan ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, marah dan berencana mengambil tindakan hukum terhadap Prancis. Konflik ini semakin memanas ketika Israel juga dilarang ikut serta dalam pameran dagang angkatan laut militer di Prancis.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengumumkan kementeriannya akan mengambil langkah hukum terhadap keputusan Macron. Ia menyampaikan di platform X bahwa perusahaan-perusahaan Israel dilarang menampilkan produk mereka di pameran Salon Euronaval di Paris pada November mendatang. Euronaval adalah pameran dagang militer yang akan berlangsung di Paris pada 4-7 November, dan Israel dilarang membuka stan atau memamerkan produknya, meskipun delegasi Israel diizinkan hadir.
Katz menegaskan boikot terhadap perusahaan Israel adalah tindakan yang tidak demokratis dan mendesak Macron untuk mencabut larangan tersebut. Di sisi lain, Macron juga mendesak Netanyahu untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza pasca tewasnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Macron berharap situasi ini bisa membuka jalan bagi perundingan baru, pembebasan sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar. Ia juga meminta Israel memastikan keamanan infrastruktur dan warga sipil di Lebanon selama operasi militernya.
Selain itu, Macron mengecam tindakan tentara Israel terhadap markas UNIFIL dan mendesak segera adanya gencatan senjata di Lebanon. Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza terus berlangsung tanpa adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, meskipun upaya mediasi dilakukan oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
Operasi militer Israel pun meluas ke Lebanon sejak September 2023, dipicu oleh serangan kelompok Hizbullah sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Serangan tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan luka-luka di Lebanon.
Dalam percakapan telepon antara Macron dan Netanyahu, Macron menekankan pentingnya melanjutkan dialog dengan Iran terkait program nuklir dan balistik, serta kebijakan regional Teheran. Keduanya sepakat untuk tetap menjalin komunikasi erat di masa mendatang. (dan)