Opini
Kabinet Gendut, Veronika Tan dan Nasaruddin Umar Siapa yang Rekomendasikan?
Oleh: Musni Umar, Sosiolog
JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengundang para calon menteri untuk di wawancarai. Wawancara dilaksanakan di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Media memberitakan pada hari Senin, 14 Oktober 2024, Prabowo Subianto telah mewawancarai calon menteri sebanyak 49 orang. Enam di antaranya adalah perempuan. Pada Selasa, 15 Oktober 2024, Prabowo Subianto mewawancarai calon menteri dan calon wakil menteri serta calon pimpinan lembaga negara non kementerian sebanyak 49 orang.
Para calon menteri dan para calon wakil menteri yang selama ini mendampingi Jokowi, diyakini yang merekomendasikan mereka untuk kembali dipilih menjadi menteri dan wakil menteri adalah Presiden Jokowi. Sedang para calon menteri baru dan calon wakil menteri baru serta calon pimpinan lembaga negara non kementerian yang merekomendasikan mereka adalah pimpinan partai politik, pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi relawan yang ikut bekerja mendukung terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu Presiden/Wakil Presiden 14 Februari 2024.
Selain itu, diduga pemilik modal dan organisasi zionis Yahudi ikut cawe-cawe dalam mengusulkan calon menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran melalui lembaga-lembaga internasional, tokoh-tokoh di lingkaran kekuasaan dan sebagainya.
Veronika dan Nasaruddin
Publik terkejut Veronika Tan, mantan istri Basuki T. Purnama alias Ahok dipanggil oleh Prabowo Subianto dan ditanyakan kesediaannya untuk membantu menjadi menteri. Tentu saja Ibu Vero bersedia karena merupakan kehormatan yang luar biasa bagi dirinya dan keluarganya.
Pertanyaannya siapa yang meng-endorse atau memberi rekomendasi kepada Prabowo Subianto supaya Veronika Tan menjadi menteri? Hanya Prabowo dan timnya yang tahu, tetapi ada yang menyebut untuk meledek pihak sana, dia direkomendasikan menjadi anggota kabinet.
Selanjutnya Nasaruddin Umar, imam besar Masjid Istiqlal, yang belum lama ini menjadi topik perbincangan publik karena diduga punya hubungan khusus dengan zionis Yahudi di Amerika Serikat.
Pertanyaannya, siapa yang merekomendasikan untuk menjadi menteri? Dalam keadaan tidak perang saja di Timur Tengah, agen-agen zionis Yahudi beroperasi di Indonesia untuk kepentingan politik dan ekonomi, apalagi dalam keadaan perang seperti sekarang antara Hamas dengan Israel yang sudah meluas di Lebanon dan secara langsung telah melibatkan Israel dan Iran.
Untuk meredakan kemarahan rakyat Indonesia terhadap zionis Israel yang membantai, membunuh dan melakukan genosida serta blokade rakyat Palestina di Gaza dan rakyat Indonesia yang telah melakukan boikot terhadap produk industri yang berkaitan zionis Israel. Patut diduga agen-agen Yahudi melakukan cawe-cawe secara langsung ataupun tidak langsung untuk menempatkan orang-orang dekat mereka di kabinet Prabowo-Gibran. Salah satu pos di kementerian yang dianggap strategis adalah Kementerian Agama. Tujuannya untuk dijadikan sarana mengeliminasi kemarahan rakyat Indonesia terhadap zionis Israel.